Laporkan Masalah

PEMUDA DAN PERUBAHAN SOSIAL-POLITIK DI BANTEN(1926-1955)

ESMAWAN ADIYANTO, Dr. Abdul Wahid, M.Hum., M.Phil.

2015 | Skripsi | S1 ILMU SEJARAH

Dalam sejarah Indonesia, peran pemuda banyak dimunculkan dalam periode revolusi. Eksistensi mereka sering digambarkan sebagai seorang pahlawan, meskipun di tingkat lokal, mereka juga sering diidentikan dengan aksi grayak dan aksi anarki lainnya. Aksi-aksi tersebut antara lain yang menyebabkan proses revolusi mengarah ke revolusi sosial. Di Banten, proses revolusi yang terjadi adalah revolusi sosial, dan itu didasari dari pergerakan yang terjadi di masa sebelumnya. Penelitian ini berusaha menjelaskan perkembangan posisi dan peran pemuda dari sebelum hingga setelah revolusi di Banten. Metode yang digunakan adalah metode sejarah secara analisis-deskriptif dengan menggunakan sumber berupa arsip, wawancara, koran, serta buku dan jurnal yang mendukung. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa meskipun para pemuda berperan penting dalam proses revolusi di Banten, tetapi setelah revolusi kontribusi tersebut tidak memberikan perubahan kepada kehidupan mereka yang semula. Tidak adanya perubahan antara lain disebabkan oleh faktor pendidikan pemuda Banten yang masih cenderung rendah, serta anggapan masyarakat terhadap nilai-nilai agama dan kejawaraan yang masih tinggi. Inilah yang menyebabkan para pemuda tidak mendapatkan kesempatan untuk memanfaatkan momen revolusi sebagai ajang untuk melakukan mobilitas sosial.

In the history of Indonesia, the term pemuda is often mentioned in the period of revolution. Their Existence in national level were often portrayed as a hero, although in local level they were also identified with grayak and other anarchy actions. These action some ways led the revolution process to become a social revolution. In Banten, the revolutionary process that occurred was indeed a social revolution, and that was related to the movement occurred in the previous period. This study tries to explain the development of the position and role of pemuda from the period before until after the revolution in Banten. This study applies historical-descriptive analysis method using various sources such as archives, interviews, papers, also books and journals. As a result, this study shows that although pemuda had played an important role in Banten revolution, but their contribution did not make a difference to their original life after the revolution. This caused by pemuda education that was still low, while public perception considered the values of religion and kejawaraan were still high. As a result, pemuda did not get a chance to take advantage of the revolution moment as a chance for social mobility.

Kata Kunci : Banten, Pemuda, Revolusi Sosial, Mobilitas Sosial.

  1. S1-2015-300092-abstract.pdf  
  2. S1-2015-300092-bibliography.pdf  
  3. S1-2015-300092-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2015-300092-title.pdf