Laporkan Masalah

Masyarakat Samin Dalam Pembangunan (Studi tentang Partisipasi Masyarakat Samin dalam PNPM Mandiri Perdesaan di Desa Klopodhuwur, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah)

DISTA RISANTI . H, Krisdyatmiko, S.Sos, M.Si

2015 | Skripsi | S1 ILMU PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN (SOSIATRI)

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan merupakan suatu program yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan Rumah Tangga Miskin (RTM) pada khususnya. PNPM Mandiri Perdesaan adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri Perdesaan dilaksanakan dengan penyediaan pendampingan dan pendanaan stimulan untuk mendorong prakarsa dan inovasi masyarakat dalam upaya penanggulangan kemiskinan secara berkelanjutan. Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk menciptakan atau meningkatkan kapasitas masyarakat baik secara individu maupun berkelompok dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian serta kesejahteraannya. Dalam pelaksanaannya, PNPM Mandiri Perdesaan memerlukan keterlibatan yang besar dari berbagai pihak mulai dari perangkat desa, petugas PNPM, dan yang paling penting adalah partisipasi dari masyarakat. Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di Desa Klopodhuwur juga menuntut adanya partisipasi dari masyarakat Samin yang merupakan komunitas masyarakat adat yang masih ada di Desa Klopodhuwur. Namun partisipasi dari masyarakat Samin di Desa Klopodhuwur tergolong rendah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab rendahnya partisipasi dari masyarakat Samin dalam PNPM Mandiri Perdesaan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini sebanyak 20 orang yaitu 8 orang Sedulur Sikep, 3 orang perangkat Desa Klopodhuwur, 2 orang Tim Pengelola Kegiatan (TPK), 3 orang Unit Pengelola Kegiatan (UPK), 2 orang Fasilitator Kabupaten, dan 2 orang masyarakat non Samin. Wawancara mendalam dilakukan untuk mendapatkan informasi secara jelas dan lengkap sesuai dengan tema penelitian dan dengan teknik penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat Samin secara keseluruhan dalam rangkaian proyek PNPM Mandiri Perdesaan termasuk rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu kurang informatif dimana pemerintah desa tidak mendistribusikan informasi kepada masyarakat Samin terkait dengan PNPM Mandiri Perdesaan. Selain itu adalah sikap apatis yang dimiliki oleh masyarakat Samin yang merupakan sifat dasar dari masyarakat adat yang menarik diri dari sistem pemerintahan karena adanya anggapan dari mereka bahwa terlibat atau tidaknya masyarakat Samin dalam suatu kegiatan tidak akan mendapatkan hasil yang berarti bagi mereka, sehingga masyarakat Samin lebih memilih untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari mereka seperti bekerja di sawah, menggembala hewan ternak, mengurus rumah, dan lain sebagainya. Faktor lain yang mempengaruhi rendahnya partisipasi masyarakat Samin dalam PNPM Mandiri Perdesaan adalah adanya diskriminasi dari pemerintah Desa Klopodhuwur kepada masyarakat Samin dimana pemerintah desa lebih memprioritaskan masyarakat non Samin. Selain itu pola pikir masyarakat Samin bahwa proses pemberdayaan merupakan tugas dari pemerintah jadi masyarakat tidak harus turut serta berpartisipasi dalam pelaksanaannya.

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan is a program which purpose is to increase prosperity of society in general and poor household in particular. PNPM Mandiri Perdesaan is a national program in a form of policy framework as a foundation and reference for implementing poverty countermeasure based on society empowerment. PNPM Mandiri Perdesaan is carried by providing stimulants accompaniment and fund to encourage society's initiative and innovation in an ongoing poverty countermeasure efforts. Society empowerment is an effort to create or increase society capacity both individually and collectively in solving problems associated with an effort to increase life quality, autonomy, and prosperity. In the implementation, PNPM Mandiri Perdesaan needs a great involvement from various parties like official governments of the village, PNPM staff, and the most important is the society. The implementation of PNPM Mandiri Perdesaan in the Klopodhuwur village also needs participation from Samin society which is indigenous community in Klopodhuwur village. However, the participation of Samin society in Klopodhuwur village is rather low. Therefore, the purpose of this research is to find out the factors causing low participation of Samin society in PNPM Mandiri Perdesaan. The research was a descriptive qualitative research. Data gathering techniques that used were observation, interview, and documentation. Informants of the research consist of 20 people; 8 people Sedulur Sikep (Saminisme followers), 3 official governments of Klopodhuwur village, 2 people from Tim Pengelola Kegiatan (Activity Management Team), 3 people from Unit Pengelola Kegiatan (Activity Management Unit), 2 people of district facilitators, and 2 people from non Samin society. In-depth interview was done to get clear and complete information in accordance with the research theme and informants selection technique using purposive sampling technique. The research result shows that overall Samin society participation in the PNPM Mandiri Perdesaan project is rather low. It is caused by some factors, that is the society did not get enough information because the official governments of the village did not distribute the information about PNPM Mandiri Perdesaan to Samin society. Besides, Samin society is apathetic, this is one of the characteristic of indigenous community where they show no interest in the government system because there is a presumption from them whether Samin society involves or not in a particular activity, it will not give them an advantage. This make Samin society chooses to do their daily activities like working in the fields, herding livestock, do the housework, etc. Another factor which is affecting low participation is the discrimination from the official governments of Klopodhuwur village toward Samin society. The government tends to give priority to non Samin society. Besides, Samin society still has the paradigm that empowerment process is a government's job, so the citizen does not necessarily participate in the implementation.

Kata Kunci : Masyarakat Adat, Partisipasi Masyarakat, Pemberdayaan Masyarakat, PNPM Mandiri Perdesaan.