PENGARUH DEEP OVERBITE TERHADAP KEPARAHAN ATRISI GIGI PERMANEN

ANASTASIA BETHARI AR, Prof. Dr. drg. Pinandi Sri Pudyani, S U., Sp.Ort(K) ; drg. Christnawati, M.Kes, Sp.Ort(K)

2015 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER GIGI

Atrisi gigi adalah hilangnya struktur jaringan keras gigi akibat adanya kontak antara gigi-geligi dengan antagonisnya selama proses mastikasi. Atrisi gigi dapat menyebabkan hipersensitivitas gigi, berkurangnya dimensi vertikal gigi, dan menurunkan efisiensi pengunyahan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya atrisi gigi meliputi umur, jenis kelamin, pola makan, dan relasi kedua rahang saat mastikasi. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh deep overbite terhadap keparahan atrisi gigi permanen. Jenis penelitian ini adalah ex post facto. Subjek penelitian berjumlah 30 orang yaitu 15 orang kelompok deep overbite dan 15 orang kelompok oklusi normal. Penelitian diawali dengan membersihkan debris pada gigi untuk memperjelas pandangan. Pengukuran keparahan atrisi gigi dilakukan pada gigi insisivus pertama sampai gigi molar kedua menggunakan Smith and Knight Tooth Wear Index yang memiliki rentang nilai 0-3. Data hasil pengukuran atrisi gigi kemudian dianalisis dengan statistik non parametrik berupa uji Mann Whitney U Test untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang bermakna antara kelompok deep overbite dan oklusi normal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor atrisi gigi kelompok deep overbite lebih tinggi dari pada kelompok oklusi normal. Hasil uji Mann Whitney U Test menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan di antara kedua kelompok tersebut (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah deep overbite dapat menimbulkan atrisi gigi yang lebih parah dibandingkan oklusi normal.

Attrition is described as the loss of tooth hard substance as a result of tooth to tooth contact during masticatory activity. Attrition can lead to tooth hypersensitivity, loss of vertical dimension of tooth, and decrease the masticatory efficiency. There are many risk factors related to attrition such as age, sex, food and the relation between maxilla and mandibula when the masticatory process happened. The purpose of this study was to know the effect of deep overbite to the attrition severity of permanent tooth. This study was ex post facto. Subjects were 30 students, divided into two groups, 15 students for deep overbite group and the other 15 students for normal occlusion group. This study was started by clearing the tooth from debris in order to improve the vision. The measurement of attrition was performed on first insisivus to second molar using Smith and Knight Tooth Wear Index with score 0-3. The collected data were analyzed using non parametric statistics Mann-Whitney in order to know the significance differences of comparison between deep overbite group and normal occlusion group. The results of this research showed that the score of attrition in deep overbite group was higher than normal occlusion group. The Mann Whitney U Test showed significant difference between those two groups (p<0,05). The conclusion of this study was deep overbite could cause attrition more severe than normal occlusion.

Kata Kunci : Atrisi gigi, deep overbite, oklusi normal