FINANSIALISASI DAN KRISIS KAPITALISME (ANALISA MARXIAN TERHADAP KRISIS EKONOMI GLOBAL TAHUN 2008)

M. CHAIRIL AKBAR S., Dr. Eric Hiariej, M.Phil; Prof. Dr. Budi Winarno, M.A

2015 | Tesis | S2 Ilmu Hubungan Internasional

Krisis ekonomi 2008 adalah krisis terparah setelah depresi ekonomi global pada tahun 1930-an. Krisis meledak dan terus membebani tingkat kesejahteraan rakyat amerika serikat dan roda bisnis maupun investasi. Finansialisasi merupakan komponen paling dominan yang meletakkan sumber krisis. Hutang-hutang tak terbayar, kredit macet, nilai transaksi penjualan dan pembelian saham merosost drastis, hingga meningkatnya jumlah pengangguran adalah beberapa contoh dari sederet persoalan yang menyerang ekonomi amerika serikat dan Negara-negara maju di Eropa dan jepang. Sebagian besar penjelasan krisis ini bertumpu pada kesalahan aktor/subjek ekonomi baik pada level individu, berupa laju spekulasi di pasar finansial yang tak terkontrol, maupun institusi, pada kesalahan kebijakan ekonomi sebelum krisis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa krisis financial krisis lebih mendasar yaitu pada aspek kontradiksi internal mode produksi kapitalisme. Penulis berupaya untuk menjelaskan krisis finansial 2008 berdasarkan ekonomi-politik Marxisme. Analisa Marx yang mendasarkan diri pada kontradiksi internal kapitalisme yang mewujud pada produksi surplus value di satu sisi dan akumulasi capital disisi lain justru menjadi akar krisis itu sendiri. Adapun finansialisasi ekonomi wajib diposisikan secara kritis terhadap akumulasi capital. Sehingga krisis finansial akan dipahami sebagai realitas historis dari perkembangan produksi kapitalisme sekaligus manifestasi dari krisis sistemik dalam mode produksinya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa krisis financial secara objektif dipicu oleh gangguan sector ekonomi riil dalam bentuk stagnasi ekonomi oleh melemahnya permintaan. Hal ini lalu merangsang munculnya finansialisasi ekonomi yang berakhir sebagai krisis financial. Krisis lalu diletakan pada konteks kontradiksi sistem financial terhadap basis moneternya dengan laju akumulasi capital. Upaya memacu sistem sector financial yang aktif justru berhadapan dengan resiko devaluasi capital dalam bentuk uang dan isntrumen financial (capital fiktif).

The economic crisis of 2008 was the worst crisis after the global economic depression in the 1930s. The crisis exploded and continues to weigh on the welfare of the people of the United States and the wheels of business and investment. Financialization is the most dominant component that lays the source of the crisis. Unpaid debts, bad debts, the value of sales and purchases of shares decline drastically, until rising unemployment are a few examples of a series of economic problems that attacked the United States and developed countries in Europe and Japan. Most explanations of this crisis rests on the fault of actor / economic subjects both at the individual level, such as the pace of speculation in financial markets that is not controlled, and institutions, the economic policy errors prior to the crisis. This study aims to analyze the financial crisis more fundamental crisis that is the aspect of the internal contradictions of capitalist production mode. The author seeks to explain the financial crisis of 2008 based on the political economy of Marxism. Marx's analysis that bases itself on the internal contradictions of capitalism embodied in the production of surplus value on the one hand and the accumulation of capital on the other hand it becomes the root of the crisis itself. The financialization of the economy shall be positioned as a critical accumulation of capital. So that the financial crisis would be understood as a historical reality of the production development of capitalism as well as the manifestation of a systemic crisis in the mode of production. These results indicate that the financial crisis triggered by the disruption objectively on real economic sector in the form of economic stagnation by the weakening of demand. It is then stimulated by economic financialization which ended as the financial crisis. The crisis then placed in the context of the contradictions of the financial system against the monetary base at the rate of capital accumulation. Efforts to spur financial sector systems are active even at risk of devaluation of capital in the form of money and financial instrument (fictitious capital).

Kata Kunci : akumulasi capital, kejatuhan tendensial tingkat laba, permintaan lemah (underconsumption), finansialisasi, capital fiktif, kontradiksi sistem financial, krisis ekonomi, overakumulasi.