MONUC Dan Perlindungan Masyarakat Sipil Di Democratic Republic Of Congo

FITRI JULIANA S, Rochdi Mohan Nazala, MSA, M.Litt; Drs. Samsu Rizal Panggabean, M.Sc; Dr. Nur Rahmat Yuliantoro, M.A. (IR)

2015 | Tesis | S2 Ilmu Hubungan Internasional

ABSTRAK Penelitian ini membahas masyarakat sipil masih menjadi korban konflik, meskipun telah ada pasukan perdamaian yang ditempatkan di wilayah Republik Demokratik Kongo (DRC). Keberadaan MONUC sebagai salah satu pasukan operasi perdamaian yang ditempatkan oleh PBB di negara DRC dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2010, tidak dapat menjamin perlindungan masyarakat sipil dari ancaman kekerasan fisik dan konflik tetap terjadi. Dalam rangka menganalisis bagaimana perlindungan masyarakat sipil dari ancaman kekerasan fisik yang dilakukan oleh sebuah operasi perdamaian, penelitian ini menggunakan empat tahapan yang tidak harus secara berurutan dilaksanakan yakni Jaminan dan pencegahan, Pre-emption, Respon, dan Konsolidasi. Ada dua faktor yang dapat mengidentifikasi hal tersebut yakni, faktor internal dan faktor eksternal. Kedua variabel tersebut sangat membantu dalam memahami bagaimana sebenarnya keselamatan dan keamanan warga sipil menjadi penting bagi legitimasi dan kredibilitas misi penjaga perdamaian karena pasukan penjaga perdamaian meningkatkan harapan bagi penduduk yang mengalami konflik. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa proses MONUC dalam memberikan perlindungan masyarakat sipil dari ancaman kekerasan fisik tak dapat diselesaikan dengan mudah, karena penduduk sipil merupakan kelompok yang rentan dan mudah di akses sebagai korban. Upaya perlindungan tetap dilakukan dengan berbagai metode agar dapat meminimalisir kekerasan dan korban yang ditimbulkan. Dengan demikian, perlindungan masyarakat sipil menjadi mandat utama bagi pasukan penjaga perdamaian di negara konflik. Kata kunci: Perlindungan masyarakat sipil, DRC, ancaman kekerasan fisik, operasi perdamaian, MONUC.

ABSTRACT This study discussed about the civilians that still became the victims of conflict eventhough there were peacekeepers placed in the DRC area. The existance of MONUC as one of the peacekeepers placed by United Nations in DRC Country since 1999 to 2010 could not guarantee the protection toward the civilians from the threats of physical violence and the conflict still occured. In order to analyze how the civilians of protection and the threats of physical violence committed by the a peace operation, this study used four stages which did not had to sequentially executed, that were the guarantee and prevention, pre-emption, the response, and the consolidation. There were two factors which could identify that matter,the internal factor and the external factor. Both variables were very helpful to comprehend how exactly the safety and the security of civilians became important for the legitimation and the credibility of peacekeeping mission since the peacekeeper raised hopes of the civilians who experienced conflict. Result of the study was the process of MONUC in giving the civilians of protection from the threats of physical violence could not be solved easily because the civilians were vulnerable and easy to be accessed as victims. The protection efforts remained to be done by various methods in order to minimize the violence and casualities incurred. Therefore, civilians of protection became the main mandate for peacekeepers in the conflict country. Keyword: Civillians of Protection, DRC, threats of physical violence, peacekeepers, peace operations, MONUC.

Kata Kunci : Civillians of Protection, DRC, threats of physical violence, peacekeepers, peace operations, MONUC