Bionomik Nyamuk Anopheles spp. (Diptera: Culicidae) Di Ekosistem Pantai Wilayah Kerja Labuan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Banten
NUR UTOMO, Dr. drh Sitti Rahmah Umniyati, SU ; dr. Tri Baskoro T Satoto, M.Sc, Ph.D
2015 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran TropisLatar belakang : Wilayah Kerja Labuan merupakan salah satu dari 4 wilayah kerja di KKP Kelas II Banten, yang secara administratif berada di wilayah Kabupaten Pandeglang yang merupakan kabupaten dengan kasus malaria indegenous dan Annual Parasite Incidence tertinggi di Propinsi Banten. Berdasarkan kegiatan pengamatan dan pengendalian vektor petugas seksi Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL) KKP Kelas II Banten, wilayah kerja Labuan juga masih mempunyai angka densitas larva dan kepadatan nyamuk Anopheles spp. yang tinggi. Studi tentang bionomik nyamuk Anopheles spp. dianggap sangat penting untuk dilakukan di wilayah Labuan, dalam rangka upaya pencegahan dan pemberantasan vektor penyakit malaria yang efisien, efektif dan tepat sasaran. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai macam spesies dan bionomik nyamuk Anopheles spp. di ekosistem pantai wilayah kerja Labuan KKP Kelas II Banten Metode : Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan Spot survei study. Survei bionomik dan kepadatan malaria dilakukan pada lokasi penelitian yang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan kriteria khusus sehingga diperoleh nilai: Densitas larva, Man Hour Density (MHD) dan Man Bitting Rate (MBR). Hasil : Ditemukan 4 macam spesies nyamuk Anopheles spp. di lokasi penelitian yaitu: Anopheles vagus, Anopheles aconitus, Anopheles subpictus dan Anopheles kochi. Populasi Anopheles vagus paling tinggi. Habitat yang ditemukan berupa sawah, kubangan, bekas kaki kerbau, genangan air, kolam terbengkelai dan saluran air dengan kondisi lingkungan habitat yang bervariasi. Sebanyak 22,2% habitat yang ditemukan positif larva Anopheles spp.. Tingkat kepadatan nyamuk (MHD) Anopheles vagus : dalam rumah: 0,25-1,00 ekor/orang/jam, luar rumah: 0,25-14,25 ekor/orang/jam, MBR dalam rumah: 0, MBR luar rumah: 0,0625-0,25 ekor/org/jam dengan puncak kepadatan terjadi pukul 03.00-04.00 WIB. Kepadatan nyamuk (MHD) Anopheles aconitus dan Anopheles kochi di luar rumah sebesar 0,25-0,75 ekor/org/jam dengan puncak kepadatan terjadi pada pukul 02.00-03.00 WIB sedangkan kepadatan Anopheles subpictus (MHD) luar rumah sebesar 0,25-0,5 ekor/org/jam dengan puncak kepadatan terjadi pada pukul 03.00-04.00 WIB. Pada uji pakan darah 40 % dari 80 sampel nyamuk positif darah manusia. Kesimpulan : Populasi spesies nyamuk Anopheles spp. di wilker Labuan yang paling tinggi adalah Anopheles vagus (97,8%) dengan karakteristik perilaku atau bionomik: eksofilik, eksofagik, zoo-anthropofilik
Background: Labuan working area is one of four working areas in KKP Kelas II Banten, which locates administratively in Pandeglang regency. The regency is region with the highest indigenous malaria case and annual parasite incidence in Banten Province. Based on observation and vector control by environment risk control section officer in KKP Kelas II Banten, Labuan working Area has still high larva density and Anopheles spp density. Study on Anopheles spp bionomic is very important to do in Labuan area in order for efficient, effective and proper target prevention and eradication of malaria disease vector. Objective: This research was intended to identify various species and bionomic of Anopheles spp in coastal ecosystem in Labuan working area of KKP Kelas II Banten. Method: It is descriptive analytic research with sport survey study approach. Bionomic and malaria density survey was done on research site that was determined previously based on certain criteria so scores of larva density, Man Hour density (MHD) and Man Biting Rate (MBR) are obtained. Result: There are found 4 species of Anopheles spp in research site: Anopheles vagus, Anopheles aconitus, Anopheles subpictus, and Anopheles kochi. The highest population is Anopheles vagus. Habitat found is wet field, mudpuddle, buffalo foot trace, water paddle, unused pond and water channel with various habitat conditions. About 22.2% habitats have positive Anopheles spp larva. Man hour density (MHD of Anopheles vagus inside and outside house are 0.25-1.00 and 0.25-14.25 mosquito/man/hour, respectively. MBR within house and outside house are 0 and 0.625-0.25 mosquito/man/hour with density peak at 03.00-04.00 AM. Man hour density of Anopheles aconitus and Anopheles kochi outside house was 0.25-0.75 mosquito/man/hour with density peat at 02.00-.03.00 AM. MHD of anopheles subpictus outside house was 0.25-0.5 mosquito/man/hour with density peak at 03.00-04.00 AM. Blood feed test indicated that forty percent of 80 samples have positive human blood. Conclusion: The highest population of Anopheles spp in Labuan working area was Anopheles vagus (97.8%) . Bionomic characteristics are exophilic, exophagic and zoo-anthropofilic.
Kata Kunci : Anopheles spp., bionomik, vektor malaria