Laporkan Masalah

UTILIZATION OF INFRASTRUCTURE FOR KAMPONG BATIK TOURISM DEVELOPMENT Case Study : Laweyan, Surakarta and Njeron Beteng, Yogyakarta

LARASATI, Prof. Dr. Sunyoto Usman, M.A

2015 | Tesis | S2 PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR DAN PEMBANGUNAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi peran infrastruktur dalam mendukung pengembangan kampung pariwisata batik. Pada konteks ini, interdependensi infrastruktur diposisikan sebagai salah satu agen sosial dari faktor perubahan, di samping faktor-faktor lain yang memainkan peran penting dalam pengembangan masyarakat, yaitu kapasitas dan jaringan. Sehingga mampu untuk mewujudkan kegiatan masyarakat yang berkelanjutan dalam rangka melestarikan batik sebagai identitas dan warisan budaya. Penelitian ini dilakukan di kampung batik Laweyan, Surakarta dan Njeron Beteng, Yogyakarta. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu untuk memberikan penjelasan tentang kegiatan masyarakat di lokasi penelitian yang berkaitan dengan pemanfaatan pariwisata infrastruktur kampung batik. Hasil penelitian dianalisis dengan analisis campuran kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif adalah hasil dari pengolahan data dalam bentuk angka persentase untuk memperkuat analisis data kualitatif. Analisis kuantitatif hasil yang diperoleh dari penyebaran kuesioner untuk tiga puluh responden di setiap lokasi. Diproses menggunakan Skala Likert model skala pengukuran dan ditampilkan dalam bentuk grafik jenis radar. Analisis kualitatif didasarkan pada data yang dikumpulkan dari wawancara, observasi, dokumentasi, akuisisi data hasil penelitian sebelumnya dan perolehan peta terhadap lokasi penelitian. Hasil penelitian ini sebagai berikut. Pertama, sifat kehadiran infrastruktur pariwisata sektor publik melengkapi masukan swasta / komersial. Sehingga kehadiran infrastruktur pariwisata sektor publik sangat mempengaruhi investasi swasta yang lebih tinggi, oleh karena itu diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kedua, penting untuk mengembangkan kapasitas pribadi untuk membentuk ikatan yang kuat di masyarakat, sehingga tertanam aset dalam pengembangan pariwisata kampung batik. Ketiga, jaringan bridging terjadi di tingkat masyarakat lebih mendukung keberlanjutan aktivitas pelaku usaha batik dalam waktu yang cukup lama, dari pada jaringan yang terjadi pada tingkat pribadi. Kata kunci : utilization of infrastructure, capacity, networking and kampong batik tourism.

The objective of this research is to identify the role of infrastructure to support the develop kampong batik tourism. In this context infrastructure interdependency is positioned to be one of the social agent of change factor, in addition to the other factors that play an important role in community development, namely capacity and networking. So that to realize sustainable community activities in order to preserve batik as identity and cultural heritage. This research is conducted in kampong batik Laweyan, Surakarta and Njeron Beteng, Yogyakarta. The methode is used descriptive qualitative approach, namely to provide an explanation of community activities at the site of research related to the utilization of infrastructure tourism of kampong batik. The results were analyzed by mixed analysis of quantitative and qualitative. Quantitative analysis is the result of processing the data in the form of percentage figures in order to strengthen the analysis of qualitative data. Quantitative analysis of the results obtained from the distribution of a questionnaire to thirty respondent in each location. It processed using Likert Scale measurement scale model and displayed in chart form of radar type. Qualitative analysis is based on data collected from interviews, observation, documentation, data acquisition of the results of previous studies and overlapping maps of research locations. The result of this research as follows. Firstly, the nature of the presence of the tourism infrastructure of public sector is complementary to private input / commercial. So that the presence of tourism infrastructure of public sector greatly affect higher private investment, therefore it is expected to improve the welfare of society. Secondly, it is important to develop a personal capacity to form strong ties in the community, to embed an asset in the development of the kampong tourism of batik. Thirdly, network bridging occurring at the community level supports more the sustainability of the activity of batik business actors in a fairly long period of time, than bridging networks that occurred at personal level. Key words : utilization of infrastructure, capacity, networking and kampong batik tourism.

Kata Kunci : utilization of infrastructure, capacity, networking and kampong batik tourism.

  1. S2-2015-357040-bibliography.pdf  
  2. S2-2015-357040-tableofcontent.pdf  
  3. S2-2015-357040-title.pdf