EVALUASI KERJASAMA ANTAR DAERAH SIAP BEDELAU (KABUPATEN SIAK, KABUPATEN PELALAWAN, KABUPATEN BENGKALIS, KOTA DUMAI, DAN KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI) PROVINSI RIAU
IMMANUEL G. B. S, Prof. Dr. Yeremias T. Keban, S.U.,MURP.; Iwan Suharyanto, S.T.,M.Sc.
2015 | Tesis | S2 Perencanaan Kota dan DaerahKerjasama antar daerah di Indonesia telah berkembang secara pesat dan sudah banyak dilakukan di berbagai daerah. Beberapa diantaranya sampai saat ini tidak berhasil dan tidak memberikan dampak yang nyata bagi masyarakatnya. Hal ini juga terjadi dengan forum kerjasama Siap Bedelau yang dibentuk pada tahun 2011. Saat ini forum kerjasama Siap Bedelau belum mampu menjalankan fungsinya dan mendukung pelaksanaan pelayanan publik di tingkat daerah secara optimal, hanya beberapa bidang yang ditindaklanjuti dan berhasil. Terdapat bidang-bidang yang telah disepakati bersama akan tetapi belum terlaksana kegiatannya. Penelitian ini dilakukan di 5 kabupaten/kota di Provinsi Riau yaitu Kabupaten Siak, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Bengkalis, Kota Dumai, dan Kabupaten Kepulauan Meranti. Penelitian ini menggunakan analisis deduktif kualitatif, dengan mengevaluasi kinerja forum kerjasama Siap Bedelau dan mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan tidak optimalnya kinerja forum kerjasama Siap Bedelau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat ini forum kerjasama Siap Bedelau mengalami kebuntuan atau tidak berjalan lagi. Hal ini ditandai dengan tidak ada lagi pertemuan antar kabupaten/kota yang tergabung di dalam forum kerjasama Siap bedelau. Secara menyeluruh, kinerja forum kerjasama Siap Bedelau belum optimal. Hal ini dibuktikan dengan evaluasi yang dilakukan berdasarkan kriteria relevansi, efektivitas, efisiensi, dampak dan keberlanjutan. Faktor-faktor yang menyebabkan kinerja forum kerjasama Siap Bedelau tidak optimal adalah adanya tekanan ego lokal, tidak memiliki komitmen yang kuat, lemahnya komunikasi dan koordinasi antar sektor dan antar daerah, bidang yang dikerjasamakan terlalu banyak dan tidak mendesak, masalah kelembagaan (sebatas forum) dan kurangnya dukungan Pemerintah Provinsi.
Inter-regions cooperation in Indonesia has grown rapidly and has been implemented in various areas. Many of them were far from success and did not have significant impact for the society, it also occurs on Siap Bedelau cooperation forum. Siap Bedelau cooperation forum establish in 2011. At this time Siap Bedelau cooperation forum has not been able to support the implementation of public services at the local level optimally, only a few fields are followed up and managed. Many areas of cooperation have been agreed but the activities have not yet implemented. This research was conducted in five regencies/municipality in Riau Province, Siak Regency, Pelalawan Regency, Bengkalis Regency, Dumai Municipality, and Meranti Islands Regency. This research was conducted by using qualitative deductive analysis, evaluating the performance of Siap Bedelau cooperation forum and to identify the factors that cause the performance of Siap Bedelau cooperation forum not optimal. The results showed that the current cooperation forum Siap Bedelau met a deadlock or not running any more. It is characterized by no more meetings between regencies / city which are incorporated in Siap Bedelau cooperation forum. Overall, the performance of a cooperation forum Siap Bedelau is not optimal. This is proved by the evaluation based on the criteria of relevance, effectiveness, efficiency, impact and sustainability. Factors that cause the performance of a cooperation forum Siap Bedelau not optimal are caused by local ego, no strong commitment, lack of communication and coordination between sectors and between regions, areas of cooperation too much and not urgent, institutional issues (limited forums) and the lack of support from the Provincial Government.
Kata Kunci : Kerjasama Antar Daerah, Siap Bedelau, Evaluasi