Laporkan Masalah

PERBANDINGAN EFIKASI GEL KETOKONAZOL 2% DAN GEL KLINDAMISIN 1% PADA PENDERITA AKNE DERAJAT RINGAN DAN SEDANG YANG MENDAPATKAN TERAPI GEL ASAM RETINOAT 0,025%

Sulistyaningsih, Prof. Dr. dr. Harijono Kariosentono, Sp.KK(K).; dr. Dwi Retno Adi Winarni, Sp.KK(K),

2015 | Tesis-Spesialis | S2 Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin

Latar Belakang : Akne adalah penyakit peradangan kronis pada unit pilosebasea, dengan lesi non inflamasi berupa komedo dan lesi inflamasi berupa papul, pustul dan nodul. Etiopatogenesis akne multifaktorial sehingga menyebabkan munculnya berbagai modalitas terapi akne. Antibiotika, retinoid dan benzoil peroksida merupakan terapi topikal standar pada akne derajat ringan dan sedang, baik sebagai monoterapi maupun kombinasi. Ketokonazol topikal yang dikenal sebagai antifungal, saat ini diketahui memiliki manfaat untuk terapi akne, karena memiliki aktivitas anti inflamasi dan anti androgen. Tujuan : Membandingkan efikasi gel ketokonazol 2% dan gel klindamisin 1% pada penderita akne derajat ringan dan sedang yang mendapatkan terapi gel asam retinoat 0,025%. Metode : Penelitian ini merupakan uji klinis single blind randomized comparation study. Subyek adalah penderita akne derajat ringan dan sedang, berdasarkan kriteria ASEAN grading Lehmann 2003. Gel ketokonazol 2% maupun gel klindamisin 1% dioleskan pagi hari dan gel asam retinoat 0,025% dioleskan malam hari, selama 8 minggu. Perbandingan penurunan jumlah rata-rata lesi akne pada kelompok A dan kelompok B pada minggu ke-2,4,6 dan 8, dilakukan dengan uji Wilcoxon. Perbandingan rerata jumlah lesi dan selisih jumlah lesi pada minggu ke-2,4,6 dan 8 di antara kedua kelompok dilakukan dengan uji Mann-Whitney, nilai kemaknaan p< 0,05. Hasil : Terdapat 64 subyek penderita akne derajat ringan dan sedang, dengan rerata usia 16,31+-2,66. Setiap kelompok terdiri atas 32 subyek. Jumlah lesi non inflamasi, inflamasi dan total lesi kedua kelompok pada minggu ke-2,4,6 dan 8 menunjukkan penurunan yang signifikan (p=0,000). Perbandingan rerata jumlah dan selisih jumlah rata-rata lesi non inflamasi, inflamasi dan total lesi pada minggu ke-2,4,6 dan 8 diantara kedua kelompok tidak berbeda signifikan (nilai p > 0,05). Semua subyek menunjukkan perbaikan lesi akne dan hasil penilaian perbaikan lesi pada kedua kelompok secara statistik tidak berbeda bermakna (p = 0,832). Efek samping yang terjadi bersifat ringan dan tidak terdapat perbedaan yang bermakna terhadap efek samping yang terjadi antara kedua kelompok. Kesimpulan : Terapi dengan gel ketokonazol 2% dan gel klindamisin 1% memiliki efikasi yang sama pada penderita akne derajat ringan dan sedang yang mendapatkan terapi gel asam retinoat 0,025% , serta tidak terjadi efek samping yang bermakna.

Background: Acne is a chronic inflammatory disease of the pilosebaceous units of the skin, characterized by the development of non-inflammatory lesions in the form of comedones and inflammatory lesions such as papules, pustules and nodules. Aetiopathogenesis of acne is multifactorial and the involvement of these factors led to emergence of variety in acne treatments modality. Antibiotics, retinoic acid, benzoyl peroxide and other keratolytic agent is a standard topical therapy in mild and moderate acne, either as monotherapy or in combination. Ketoconazole topical is known as antifungal, now known to have therapeutic benefits for acne, because it has an anti-inflammatory and anti-androgens activity. Objective: To compare the efficacy of ketoconazole 2% gel and clindamycin 1% gel in mild and moderate acne patients who received retinoic acid 0,025% gel treatment. Methods: This study is a single-blind randomized clinical trial comparation study. Subjects were patients with mild and moderate acne, based on ASEAN grading Lehmann, 2003. Ketoconazole 2% gel and clindamycin 1% gel is applied in the morning and retinoic acid 0,025% gel is applied at night, for 8 weeks period. The reduction in the mean number of acne lesions in group A dan group B at week 2,4,6 and 8 were statistically analyzed by Wilcoxon test. The difference and the mean number of lesions between the two groups at weeks 2,4,6 and 8 were statistically analyzed Mann-Whithney test, with p value <0.05. Results: There were 64 subject patients with mild and moderate acne, with a mean age of 16.31 + 2.66. Each group consist of 32 subjects. The number of non-inflammatory, inflammatory and total lesions in both treatment groups at week 2,4,6 and 8 showed a significant reduction (p = 0.000). Comparison of the difference and mean number of non-inflammatory, inflammatory and total lesions on observations weeks 2,4,6 and 8 between the two groups did not differ significantly (p > 0.05). All subjects showed improvement of acne lesions and lesion assessment results improvement in both groups was not statistically significant (p = 0.832). The side effects that occur are mild and there is no significant difference in adverse events between the two groups Conclusion: The treatment with ketoconazole 2% gel and clindamycin 1% gel has the same efficacy in mild and moderate acne patients who received retinoic acid 0,025% gel and no significant side effects.

Kata Kunci : acne, retinoic acid 0,025%, efficacy, ketoconazole 2%, clindamycin 1%


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.