POLA TANAM PADI DAN DAMPAKNYA TERHADAP KETAHANAN PANGAN POKOK (STUDI PADA MASYARAKAT ADAT BANTEN KIDUL KASEPUHAN CIPTAGELAR DI DESA SIRNARESMI KECAMATAN CISOLOK KABUPATEN SUKABUMI)
BAMBANG DARJANTO, Prof.Dr.Armaidy Armawi,M.Si;Prof.Dr.Djoko Soerjo MA
2015 | Tesis | S2 Ketahanan NasionalPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola tanam padi (oryza sativa) dan dampaknya terhadap ketahanan pangan pokok, pada Masyarakat Adat Banten Kidul Kasepuhan Ciptagelar, di desa Sirnaresmi, kecamatan Cisolok, kabupaten Sukabumi. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif, dan didukung dengan metode kuantitatif untuk menguatkan hasil dari metode kualitatif. Dilengkapi dengan teknik pengumpulan data dan analisis data. Penggunaan metode kualitatif dipilih, karena dianggap sebagai pilihan yang lebih tepat untuk penelitian pada bidang ilmu-ilmu sosial. Dalam penelitian ini dilakukan teknik pengumpulan data melalui pengamatan, wawancara terstruktur, wawancara tidak terstruktur dan observasi untuk mendapatkan data primer, adapun data sekunder dilakukan dengan mengumpulkan buku-buku yang relevan dengan penelitian melalui studi pustaka, selanjutnya data primer dan sekunder dianalisis melalui teknik analisis data. Pola tanam padi pada Masyarakat Adat banten Kidul Kasepuhan Ciptagelar terkait dengan kehidupan, adat, kepercayaan, penghormatan dan keselarasan terhadap alam dan lingkungan. Bertani dengan cara tradisional, menggunakan kearifan lokal dan kalender pertanian sunda atau kasepuhan, menggunakan pupuk dan pestisida alami, dilarang menjual padi (oryza sativa) dan turunannya, menanam padi (oryza sativa) hanya satu kali dalam satu tahun. Pola tanam padi (oryza sativa) dan dampaknya terhadap ketahanan pangan pokok, menunjukkan hasil panen warga kasepuhan sebesar 1168,2 kg/ha dan ketahanan pangan pokok masyarakat kasepuhan sangat baik, meliputi aspek ketersediaan, keterjangkauan dan aspek konsumsi, swasembada pangan beras telah dilakukan, namun hasilnya belum dapat memenuhi kebutuhan beras selama satu tahun, namun demikian fakta di lapang menunjukkan, padi selalu terdapat dalam lumbung keluarga di tiap rumah.
This study aims to determine the rice plant culture and cultural impact on the crop plant rice in the context of food security in Southern Banten Indigenous Kasepuhan Ciptagelar, Sirnaresmi village, subdistrict Cisolok, Sukabumi. The method used in this research using qualitative methods, equipped with data collection and data analysis, the use of qualitative methods chosen because it is considered as a more appropriate choice for research in the field of social sciences. In this research, data collection through questionnaires, interviews and observations to obtain primary data, while the secondary data by collecting books that are relevant to the research through studies in the literature, the next primary and secondary data were analyzed through data analysis techniques. Cultures grow rice on Indigenous Peoples offerings Kasepuhan Ciptagelar Kidul related to the life, customs, beliefs, respect and harmony of nature and the environment. Farming in the traditional way, using local knowledge and agricultural calendar Sundanese or kasepuhan, using natural fertilizers and pesticides, taboo and forbidden to sell rice and its derivatives, plant rice only once a year. The impact of culture on the crop plant rice showed results that were far from the harvest of national standards, national standards per hectare according BPS 2013 is 5152 kgm / ha, while yields kasepuhan residents only 1168.2 kgm / ha, or simply 1168.2 kgm / 5152 kgm x 100% = 22.7% of the national standard yields, however, food security and food sovereignty kasepuhan community very well, food self-sufficiency in rice has been able to do, but the results have not been able to meet the needs of rice for one year, the facts in the field shows rice is always present in the family barn in each house.
Kata Kunci : Pola tanam padi, Dampak, Ketahanan pangan pokok.