Laporkan Masalah

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS OHOIJANG KABUPATEN MALUKU TENGGARA, PROVINSI MALUKU

ALEXANDER GERRITS, Dr. drh. Sitti Rahmah Umniyati, SU; Dra. Susi Iravati, Apt., Ph.D

2015 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

ABSTRAK Latar Belakang. Malaria masih merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia, terutama di negara-negara tropis dan subtropis. Di Indonesia malaria ditemukan tersebar luas pada semua pulau dengan derajat dan berat infeksi yang bervariasi, diperkirakan ada 30 juta kasus malaria setiap tahunnya. Kabupaten Maluku Tenggara merupakan salah satu daerah endemis malaria di Provinsi Maluku. Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tenggara tahun 2014, jumlah total penderita malaria klinis di Kabupaten Maluku Tenggara sebanyak 2.428 kasus. Puskesmas Ohoijang merupakan salah satu puskesmas di Kabupaten Maluku Tenggara. Puskesmas Ohoijang merupakan penyumbang terbesar ketiga kasus malaria dengan jumlah kasus malaria klinis pada tahun 2014 sebanyak 327 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara faktor lingkungan dengan kejadian malaria di wilayah kerja Puskemas Ohoijang Kabupaten Maluku Tenggara. Metode Penelitian. Jenis penelitian ini adalah analittik observasional dengan pendekatan case control. Responden dalam penelitian ini berjumlah 82 orang yaitu 41 kasus dan 41 kontrol. Variabel dalam penelitian ini yaitu adanya genangan air, parit/got air, sampah berserakan, rawa-rawa, semak-semak, ventilasi tanpa kawat kasa dan celah pada dining rumah. Analisis data dilakukan secara univariat (distribusi frekuensi dan karakteristik responden), bivariat (McNemar) dan multivariat (conditional logistic regression) dengan alfa = 0,05. Hasil Penelitian. Hasil analisis menunjukkan bahwa genangan air (p=0,007), got air (p=0,0000), rawa-rawa (p=0,0000), sampah berserakan (p=0,0213) dan celah pada dinding rumah (p=0,0009) berhubungan dengan kejadian malaria. Ventilasi rumah tanpa kawat kasa (p=1,0000) dan semak-semak (p=0,5078) tidak berhubungan dengan kejadian malaria. Variabel yang paling berisiko terhadap kejadian malaria adalah keberadaan rawa-rawa (OR=41,62, p=0,005). Kesimpulan. Variabel yang berhubungan dengan kejadian malaria di wilayah kerja Puskesmas Ohoijang yaitu adanya gengangan air, parit/got air, rawa-rawa, sampah berserakan dan celah pada dinding rumah. Variabel keberadaan rawa-rawa adalah faktor lingkungan yang paling berisiko terhadap kejadian malaria di wilayah kerja Puskesmas Ohoijang. Kata kunci : Malaria, faktor lingkungan, rawa-rawa.

ABSTRACT Background. Malaria remains a health issue across the world, particularly in tropical and subtropical countries. In Indonesia malaria spread to all islands with varying degrees and severity of infections. It's estimated that there are 30 million malaria cases every year. Southeast Maluku Regency is one of malaria endemic regions in Maluku Province. According to the Department of Health of Southeast Maluku Regency in 2014, total clinical malaria sufferer in Southeast Maluku Regency was 2.428 cases. Ohoijang Public Health Center one of the public health centers in Southeast Maluku Regency. Ohoijang Public Health Center is the third biggest contributor of malaria cases with a total of 327 cases of clinical malaria in 2014. This study aimed to discover the relation between environmental factors and malaria incidences in the working area of Ohoijang Public Health Center, Southeast Maluku Regency. Research Method. The type of this research is analytic observational with case control approach. Total respondents of this research are 82 people, which are 41 cases and 41 controls. The variable in this research are puddles, ditches/sewers, strewn trashes, swamps, bushes, wire netting on the ventilation and the rifts on the wall of the house. Data analysis was conducted by univariate (distributions of frequency and characteristics of respondents), bivariate (McNemar) and multivariate (conditional logistic regression) with alpha = 0,05. Research Result. The analysis result showed that puddles (p=0,007), sewers (p=0,0000), swamps (p=0,0000), littered garbage (p=0,0213) and cracks in walls of houses (p=0,0009) were related to malaria incidences. Lack of wire netting on house ventilations (p=1,0000) and bushes (p=0,5078) weren't related to malaria incidences. The highest environmental risk factor on malaria incidences was swamps (OR=41,62, p=0,005). Conclusion. Variables related to malaria incidences in the working area of Ohoijang Public Health Center were puddles, ditches/sewers, swamps, littered garbage and cracks in walls of houses. Swamps variable was the highest environmental risk factor toward malaria incidences in the working area of Ohoijang Public Health Center. Keywords : Malaria, environmental factor, swamps.

Kata Kunci : Malaria, faktor lingkungan, rawa-rawa.

  1. S2-2015-354424-abstract.pdf  
  2. S2-2015-354424-bibliography.pdf  
  3. S2-2015-354424-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2015-354424-title.pdf