Hubungan antara Penerimaan Orang Tua dengan Masalah Perilaku pada Remaja Pelajar SMP Y Yogyakarta
ISNAINI HIDAYAH, Dr. dr. Carla R. Marchira, SpKJ(K); dr. Budi Pratiti, SpKJ
2015 | Tesis | S2 KEDOKTERAN KLINIK/MS-PPDSLatar Belakang: Interaksi dan hubungan emosional antara anak dengan orang tua memegang peranan penting dalam perkembangan fungsi psikologis anak. Kualitas hubungan orang tua-anak ini ditandai dengan adanya penerimaan orang tua (kasih sayang) ataupun penolakan oleh orang tua (kurangnya kasih sayang). Berbagai penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan antara penerimaan orang tua dengan kepribadian yang positif. Di lain pihak, outcome kepribadian yang negatif seperti kurang percaya diri, peningkatan agresivitas dan hostilitas serta kurangnya pengendalian terhadap impuls sering dihubungkan dengan sikap orang tua yang dingin, tidak peduli dan yang menunjukkan penolakan. Tujuan: Mengidentifikasi hubungan antara penerimaan orang tua dengan masalah perilaku pada remaja siswa SMP Y di Yogyakarta Metode: Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan desain cross sectional menggunakan pendekatan deskriptif analitik. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Y Yogyakarta. Penerimaan orang tua diukur menggunakan instrumen Parental Acceptance Rejection Questionnaire (PARQ). Masalah perilaku pada remaja diukur menggunakan Youth Self report (YSR). Untuk melihat adanya hubungan antara penerimaan orang tua dengan masalah perilaku remaja, data dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman Rank. Hasil: Rerata skor PARQ adalah 106,22 +- 16,05 . Rerata skor YSR untuk masalah internalisasi, eksternalisasi dan masalah total berturut-turut adalah 7,92 +- 4,44; 8,39 +- 4,15; dan 59,25 +- 20,83. Penerimaan orang tua memiliki hubungan yang bermakna dengan masalah perilaku remaja yaitu masalah internalisasi, eksternalisasi dan masalah total (p<0,05). Arah korelasi adalah positif dimana semakin tinggi skor PARQ (semakin cenderung penolakan) maka semakin tinggi pula skor YSR (semakin cenderung bermasalah perilaku) dengan kekuatan korelasi sangat lemah (masalah eksternalisasi r=0,159) hingga lemah (masalah internalisasi r=0,280; masalah total r=0,304). Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara penerimaan orang tua dengan masalah perilaku pada remaja siswa SMP Y Yogyakarta
Background: Interaction and emotional relationships between children and their parents play an important role in the development of psychological functioning of the children. The quality of the parent-child relationship is characterized by the acceptance (compassion) or rejection (lack of affection) of the parents. Various studies have shown a significant relationship between the parental acceptance and a positive personality of the children. On the other hand, a negative outcome personalities such as low self-esteem, increased aggressiveness and hostility and lack of impulse control is often associated with parents who cold, neglect and show rejection to their children. Objectives: The objective of this study is to understand the association between parental acceptance and behavior problem in junior high school's student in Yogyakarta. Methods: This study was a non experimental study with a descriptive analytic approach with a cross sectional design. The subjects of this study were 8th grade student of junior high school Y Yogyakarta. The instrument used to assess the subjects were Parental Acceptance-Rejection Questionnairre (PARQ) and Youth Self Report (YSR). To understand the association between parental acceptance and adolescence's behavioral problem, we analyzed the data using Spearman Rank correlation. Results: The mean score for PARQ was 106.22 +- 16.05. The mean scores for the internalizing problems, externalizing and total problem YSR were 7.92 +- 4.44; 8.39 +- 4.15; and 59.25 +- 20.83. Parental acceptance have a significant correlation with adolescent internalizing, externalizing and total problems problems (p <0.05). The analysis showed positive correlation where the higher Parq score (increased rejection tendency), the higher YSR score (increased inclined behavior problem tendency) with the power of correlation range from weak to very weak. Conclusion: The result of this study showed an association between parental acceptance and behavior problem in junior high school's student in Yogyakarta.
Kata Kunci : penerimaan orang tua, masalah perilaku, remaja, parental acceptance, behavior problem, adolescence