Perlindungan Hukum Terhadap Pemain Sepakbola Yang Tidak Menerima Upah Dari Klub Sepakbola Indonesia Hingga Meninggal Dunia
CHITTO CUMBHADRIKA, Prof. Dr. Ari Hernawan, S.H., M.Hum.
2015 | Tesis | S2 HukumTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis mengenai pelaksanaan perlindungan hukum terhadap upah pemain sepakbola di Indonesia. Tujuan lain yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis mengenai upaya hukum apa yang dilakukan oleh pemain sepakbola dalam rangka meningkatkan perlindungan terhadap hak pemain sepakbola atas upah di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian hukum sosiologis atau empiris. Penelitian ini mengkaji secara kritis setiap bahan-bahan kepustakaan seperti : peraturan perundang-undangan, buku, artikel, jurnal, majalah, website, dan bahan-bahan lainnya yang terkait dengan objek penelitian lalu dilanjutkan dengan penelitian di lapangan. Data dari penelitian dianalisis secara kualitatif. Hasil analisis disajikan secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pelaksanaan perlindungan hukum terhadap upah pemain sepakbola di Indonesia saat ini belum dilaksanakan dengan baik. Terbukti dengan masih adanya klub yang menunggak upah pemain yang sudah jelas menjadi hak dari pemain sepakbola untuk menerimanya hingga meninggal dunia. Dalam hal ini terjadi kondisi dimana klub sepakbola di Indonea tidak melaksanakan kewajibannya sesuai yang tertera dalam kontrak yang telah dibuat, dan tidak terpenuhinya upah yang merupakan hak dari pemain sepakbola menyebabkan beberapa pemain sepakbola sampai meninggal dunia. Upaya hukum yang dilakukan oleh pemain sepakbola untuk meningkatkan perlindungan hak pemain sepakbola atas upah di Indonesia adalah dengan membawa kasus-kasus yang menimpa pemain sepakbola ini kepada FIFA selaku badan tertinggi sepakbola dunia serta PSSI harus patuh terhadap regulasi FIFA. FIFA akan membawa sengketa tidak dibayarnya upah ini ke The Dispute Resolution Chamber (DRC) dan National Dispute Resolution Chamber (NDRC). Namun, karena NDRC belum ada di di Indonesia, maka permasalahan ini bisa diselesaikan di Pengadilan Hubungan Industrial (PHI).
The purpose of this research is to find out and analyze about the law enforcement towards the salary of Indonesia's football player. The other objectives of this research are to determine their act of law regarding protection about their salary rights in Indonesia. This legal research is conducted by means of normative-empirical method, in which the author employed literature research method. Literature review was done towards prevailing acts, government regulation, and other literatures related to the object of the research continue with the study along the field. Furthermore, the data from this research is being analyzed with qualitative method and the result is presented descriptively. Based on the result of this legal research, the author concludes that the implementation legal protection against the salary rights of Indonesia's football player wasn't executed properly. Proven by one of the Indonesia's football player was death and his football salary was overdue, in which, the salary is clearly their rights to have it. In this sense occurs condition in which the football clubs in Indonesia did not execute their obligations as stated in the contract that have been made, and the non-fulfillment of the rights of salary football player causing some to death. Legal efforts made by football players to improve the protection of the salary rights of football players in Indonesia is to bring the cases that happened this soccer player to FIFA as world football's supreme body and PSSI must comply with the FIFA regulations. FIFA will bring this dispute to "The Dispute Resolution Chamber" (DRC) and the "National Dispute Resolution Chamber" (NDRC). However, because the NDRC not available Indonesia, hence this issue can only be resolved in the Industrial Relations Court (PHI).
Kata Kunci : perjanjian kerja, upah, pekerja, pemain sepakbola