Laporkan Masalah

HUBUNGAN DEPRESI DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU ANTI-SOSIAL PADA REMAJA DI KOMUNITAS PUNKER DI YOGYAKARTA

FX. BUDI SETYAWAN, dr.Silas Henry Ismanto, SpKJ;dr.Bambang Hastha Yoga,SpKJ

2015 | Tesis-Spesialis | SP PSIKIATRI

Latar Belakang: Depresi dapat terjadi pada semua umur, termasuk pada anak dan remaja. Pada masa remaja manusia mengalami perubahan secara biologis, psikologis dan sosial yang bila tidak diatasi dengan baik akan menyebabkan depresi. Depresi pada remaja dapat bermanifestasi dalam tingkah laku yang menyimpang. Punker adalah sebutan bagi para penggemar musik aliran punk rock, menghayati ideologi punk dan gaya hidup punk. Punker pada umumnya didominasi oleh remaja, dan sering dianggap sebagai bentuk kenakalan remaja, serta menunjukkan gejala yang menonjol berupa suatu pemberontakan kepada aturan yang berlaku di dalam keluarga dan masyarakat pada umumnya, juga tingkah laku yang mengarah kepada sifat anti sosial secara berkelompok. Gejala-gejala tersebut juga bisa merupakan gejala dari depresi pada remaja. Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah : Menentukan apakah terdapat hubungan antara depresi dengan kecenderungan perilaku antisosial pada remaja punker di Yogyakarta, juga menentukan faktor pemicu terjadinya depresi dan perilaku antisosial pada komunitas Punker jalanan di Yogyakarta Metode: Jenis penelitian ini non eksperimental dengan rancangan penelitian cross sectional. Subyek penelitian adalah remaja di komunitas punker di Yogyakarta. Penilaian depresi menggunakan instrument Inventori Depresi Remaja (IDR), kecenderungan perilaku antisosial dinilai dengan kuisioner The Manson’s evaluation. Uji hipotesis menggunakan chi-square dan untuk analisa confounding variable menggunakan regresi logistik. Hasil : Prevalensi depresi adalah sebesar 54,2% dan kecenderungan antisosial adalah 77,6%. Pada remaja komunitas punker, hasil uji Chi square menunjukkan ada perbedaan yang bermakna (X2 = 6,040, p < 0,001) antara kecenderungan perilaku antisosial pada subyek yang mengalami depresi dan tidak (p < 0,001). Tidak ada korelasi antara depresi dengan variabel demografis dan profil orang tua kecuali untuk pendidikan (p = 0,048). Depresi menunjukkan hubungan signifikan dengan kecenderungan perilaku anti sosial (p < 0,001) Kesimpulan : Terdapat hubungan antara depresi dan kecenderungan perilaku anti sosial pada remaja di komunitas punker.

Background: Depression can be happened in all people, not depends on their background such as age or lifestyle. Based on life-span development perspective, depression mostly found in teenage, because in this time, there are many changes in physic, psychic and hormonal. Its manifested in boredom, always want to go out from home for friendship, or antisocial behavior as rebellation. Drug misuse, free sex, negative identification and suicide attempt, specially which not kill, are also commonly found. The same symptom are found in teenage depression Punker is a loyal fan of punk rock band . Punker are dominated by teenager, and commonly seen as delinquency, and pointed by disobey and rejection to norm and law in society and group or collective antisocial behavior. Drug misuse and free sex are also common. Objective : Objectives of this study is to determine the relationship between depression and tendency to antisocial behavior in teenage punker in Yogyakarta, and to determine factors that cause depression and antisocial behavior in punker community in Yogyakarta. Method: The characteristic of this study is non eksperimental and the design is cross sectional study. The subject of this study is teenage punker in Yogyakarta. Depression is value by Youth Depression Inventory, the antisocial tendency is value by The Manson’s evaluation. Hypothesis test use chi-square and for confounding variables use logistic regression. Result : The prevalence of depression among our subjects was 54,2% and the prevalence of adolescent with antisocial tendency was 77,6%. In teenage punker, the Chi square test results showed that proportion of subjects with antisocial tendency was significantly different between subjects who are depressed and who are not (p = 0,001). The Spearman’s rank test results showed that there were no significant correlation between depression and the demographic and parents profile, except for education (p = 0,048). Antisocial tendency showed significant association with depression (p = 0,009). Conclusion : There is correlation between depression and antisocial behavior tendency in punker community in Yogyakarta.

Kata Kunci : Remaja, Punk jalanan, Depresi, Kecenderungan Anti Sosial


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.