Analisis Model Bisnis Rumah Batik TBIG Studi pada PT Tower Bersama Infrastructure, Tbk (TBIG)

EVI ANDARINI, Wakhid Slamet Ciptono, MBA., MPM., Ph.D

2015 | Tesis | S2 Manajemen

Program penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat saat ini sudah menjadi tanggung jawab segenap komponen masyarakat, organisasi masyarakat madani, dan sektor swasta untuk berpartisipasi secara produktif dalam suatu gerakan masyarakat berbasis akar rumput demi kemaslahatan seluruh masyarakat Indonesia. Komitmen tersebut ditunjukkan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan untuk menjadi mitra yang bertanggung jawab sosial bagi masyarakat, artinya perusahaan mengalokasikan dana, sumber daya dan keahliannya kepada masyarakat yang dilayani sebagai upaya menciptakan tempat yang lebih baik untuk dihuni secara berkelanjutan. PT Tower Bersama Infrastructure, Tbk (TBIG) sebagai salah satu perusahaan terbuka memiliki kewajiban untuk menglokasikan sebagian keuntungannya untuk pengembangan program CSR. Penelitian ini membahas salah satu program CSR TBIG di Bidang Budaya yang memfokuskan diri pada pelestarian batik, serta program pemberdayaan ekonomi masyarakat di Pekalongan dengan menyediakan program Rumah Batik TBIG dan Koperasi Bangun Bersama. Untuk membantu meningkatkan taraf hidup, memberdayakan ekonomi dan kreativitas masyarakat yang mengedepankan prinsip-prinsip triple bottom line (profit, people, planet), pemilihan model bisnis program Rumah Batik TBIG dan Koperasi Bangun Bersama perlu diformulasikan secara tepat demi menjaga keberlanjutan program. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model bisnis yang tepat bagi Rumah Batik TBIG dan Koperasi Bangun Bersama agar usahanya dapat berlanjut. Pendekatan kualitatif menjadi fokus pada penelitian ini dan bersifat deskriptif dalam menjabarkan hasil penemuan. Untuk menjawab tujuan penelitian, peneliti melakukan wawancara mendalam dengan 8 Informan dan juga melakukan tinjauan literatur baik melalui sumber dari buku ataupun dari situs internet. Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah Model Bisnis yang dijalankan oleh Rumah Batik TBIG saat ini sudah tepat yaitu menggunakan pola unbundling dengan mengedepankan capacity building dan microfinance. Namun masih ada beberapa perbaikan yang diperhatikan dalam implementasi model bisnis Rumah Batik TBIG. Perencanaan program CSR yang dilakukan oleh perusahaan harus mengacu dalam sistem yang telah dicanangkan oleh pemerintah dan dibuat secara menyeluruh yaitu memperhatikan semua aspek triple bottom line.

The acceleration of poverty reduction and society welfare improvement program is currently under responsibility of all elements in the community, civil society organizations and the private sector. They are realized the importance to actively participate to community movements at a grassroots level in order to accelerate the improvement of people’s welfare in a sustainable manner. The company has shown their commitment through corporate social responsibility (CSR) program. The company allocated the fund, skills and resources to the community they are serving as an effort to create a better place to live in. PT Tower Bersama Infrastructure, Tbk (TBIG) as a publicly listed company has the responsibility to allocate part of its profit for CSR program development. This research discuss TBIG Culture CSR program which focused on preserving the art of Batik, as well as community economic empowerment in Pekalongan by providing Rumah Batik TBIG and Koperasi Bangun Bersama. The Company has to formulate the right business model for Rumah Batik and Koperasi Bangun Bersama in order to maintain its sustainably, improve the livelihood of batik artisans, and empowering community economics and creativities which refer to triple bottom line principles (profit, people, planet). The purpose of this research is to analyze the adequate business model of Rumah Batik TBIG and Koperasi Bangun Bersama for its sustainability program. It uses qualitative approach with descriptive style to deliver the findings. To answer the research objectives, researcher conducted in depth interview with 8 informants and literature reviews from books or internet sites. This reseach concludes that Rumah Batik TBIG had implemented the adequate business model using unbundling pattern that emphazising on capacity building and microfinance. Nevertheless, there are several improvements that the company should consider to implement the business model of Rumah Batik TBIG. CSR planning should be inline to the system which has been design by the goverment and the triple bottom line principles.

Kata Kunci : Corporate Social Responsibility, Business Model, CSR Strategy