Laporkan Masalah

Wacana "Indonesia Lawak Klub": Kajian Pragmatik

BRIGITTA PASCA PUSPITA SARI, Agustin Retnaningsih, S.S., M.A.

2015 | Skripsi | S1 SASTRA INDONESIA

Penelitian ini memiliki tiga tujuan, yaitu mengidentifikasi struktur dan jenis wacana, memaparkan penggunaan aspek kebahasaan, dan memaparkan penggunaan aspek pragmatik dalam Wacana Indonesia Lawak Klub. Tujuan tersebut diharapkan dapat tercapai dengan pendekatan pragmatik. Data diambil dari program televisi "Indonesia Lawak Klub" yang tayang di Trans 7. Penelitian dilakukan melalui tiga tahap, yaitu tahap pemerolehan data, analisis data, dan penyajian hasil analisis data. Tahap pemerolehan data dilakukan dengan metode simak atau observasi dengan teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat, yakni dengan mengunduh tayangan dari situs youtube kemudian ditranskripsikan. Tuturan yang sudah ditranskripsikan kemudian dipilih dan diklasifikasikan berdasarkan tujuan penelitian. Selanjutnya, tahap analisis data dilakukan dengan metode padan pragmatis untuk menganalisis aspek pragmatik dan aspek kebahasaan. Penyajian hasil analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan metode formal dan informal. Hasil dari penelitian ini terbagi menjadi tiga, yaitu identifikasi struktur dan jenis wacana, penggunaan aspek kebahasaan, dan penggunaan aspek pragmatik. WILK dikemas dalam bentuk diskusi sehingga memiliki struktur yang terdiri atas pembuka, perkenalan, diskusi, kesimpulan, dan penutup. WILK merupakan wacana fiksi yang dikemas dalam bentuk drama dan disampaikan secara lisan berupa dialog antarpanelis dengan isi wacana yang berbeda-beda setiap episode. Berdasarkan tingkat keseringan, isi wacana yang digunakan dalam WILK, antara lain, kritik sosial, fenomena sosial, gaya hidup, hiburan, selebritas, politik, dan pendidikan. Kritik sosial merupakan isi wacana yang sering digunakan dalam WILK karena penyampaian kritik dengan humor dapat lebih mudah diterima oleh pihak terkait. Pemanfaatan aspek kebahasaan dalam WILK meliputi aspek fonologis, sinonimi, antonimi, kata ulang, sinestesia, gaya bahasa, ketaksaan, onomatope, pola persajakan, pertalian bentuk, dan pemanfaatan ko-teks. Aspek ortografis tidak ditemukan dalam penelitian ini karena WILK merupakan wacana lisan. Penggunaan aspek pragmatik dalam WILK meliputi pemanfaatan prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan, pelanggaran prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan, serta pelanggaran parameter pragmatik. Penciptaan humor dalam WILK lebih banyak menggunakan pelanggaran terhadap aspek pragmatik. Hal itu membuktikan bahwa humor dapat tercipta dengan menyimpangkan prinsip-prinsip pragmatik.

This study has three objectives, identify structures and types of discourse, describing aspects of language used, and describes the used of pragmatic aspects in the Discourse of Indonesia Lawak Klub. The objectives expected to be achieved with a pragmatic approach. Data taken from the television program "Indonesia Lawak Klub" that aired on Trans 7. The study was conducted in three phases, namely phase of data acquisition, data analysis, and presentation of the results of the data analysis. The data acquisition phase method or observations refer to simak bebas libat cakap techniques and catat techniques, by downloading the video from Youtube site then transcribed. Utterances that have been transcribed and then selected and classified based on objective research. Furthermore, the data analysis phase carried out with a padan pragmatis method for analyzing pragmatic aspects and analyze aspects of language. The final step of data presentation follows a formal and informal approach. Results from this study is divided into three, the identification of the structure and types of discourse,the linguistic aspects of the used, and the used of pragmatic aspects. WILK is packaged in a discussion that has a structure consisting of opening, introductions, discussions, conclusions, and closing. WILK is a fictional discourse that is packaged in the form of drama and delivered orally in the form of a dialogue with the contents of the discourse antarpanelis different every episode. Based on the level of frequency, the content of the discourse used in the WILK, among others, social criticism, social phenomenon, lifestyle, entertainment, celebrity, politics, and education. Social criticism is the content of the discourse that is often used in the WILK for delivery criticism with humor can be more easily accepted by all relevant parties. Utilization aspects of language in the WILK include phonological aspects, synonymy, antonym, repeated words, synesthesia, style language, ambiguity, onomatopoeic, prosody pattern, affinity form, and the use of co-text. Orthographic aspects not found in this study because WILK is spoken discourse. WILK use the pragmatic aspects include the use of cooperative principle and politeness principle, breaches the principle of cooperation and the principle of courtesy, as well as violations of pragmatic parameters. Creation of humor in WILK more use foul on pragmatic aspects. It was proved that humor can be created by distorting the principles of pragmatics.

Kata Kunci : Struktur Wacana, Aspek Kebahasaan, Aspek Pragmatik/Discourse structure, Linguistic Aspects, Aspects of Pragmatics.

  1. S1-2015-299419-abstract.pdf  
  2. S1-2015-299419-bibliography.pdf  
  3. S1-2015-299419-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2015-299419-title.pdf