POLITIK UANG DALAM DEMOKRASI DI INDONESIA (Studi Kasus: Pemilukada Enrekang 2013)
HARDIANTO HAWING, Nur Azizah M.Sc
2015 | Tesis | S2 Politik dan PemerintahanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh politik uang terhadap perilaku memilih pada pemilukada Enrekang tahun 2013. Menarik diteliti karena pada pemilukada ini marak terjadi praktek politik uang. Politik uang dijadikan sebagai alat kampanye untuk mempengaruhi perilaku politik masyarakat. Pemberian imbalan baik dalam bentuk tunai, barang, maupun janji-janji politik dijadikan sebagai alat untuk memenangkan kontestasi. Maraknya politik uang dalam pemilukada ini, sebagaimana diurai dalam latarbelakang, maka peneliti mencoba melakukan penelitian dengan rumusan masalah "Bagaimana pengaruh politik uang terhadap perilaku memilih pada Pemilukada Enrekang tahun 2013?" Teori-teori digunakan menjawab pertanyaan penelitian ini adalah uang dalam kontestasi politik, keberadaan uang di arena pesta demokrasi, sebagaimana dijelaskan oleh ilmuan-ilmuan politik. selain itu dalam riset ini menggunakan teori perilaku memilih dengan pendekatan faktor sosiologis, psikologis, rational choice sebagai teori pendukung. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, adapun bentuk dari metode peneliti yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Selain itu peneliti melakukan wawancara untuk mendapatkan informasi lebih mendalam. Sumber data peneliti berasal dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara: kusioner (angket), wawancara, dan studi dokumentasi. Unit analisis dalam penelitian ini adalah para pemilih pada pemilukada Enrekang tahun 2013. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah multi stage random sampling. Responden dijadikan sampel riset ini sebanyak 276 orang. Pemilukada ini marak terjadi praktek politik uang. Penggunaan politik uang oleh calon mendorong calon lain melakukan hal sama. Praktek ini berpengaruh bukan saja pada ekonomi lemah tapi juga pada ekonomi kuat. Meskipunterjadidimana-mana, namun tidak semua masyarakat memilih karena imbalan. Terdapat pula daerah ditemukannya pemilih tidak terpengaruh olehnya. Pemilih cenderung memilih kandidat berasal dari daerah yang sama, berdasar visi-misi, kepribadian, program kerja, kedekatan tim sukses, kedekatan figur, dan mampu memecahkan masalah. Meskipun itu, ada kecenderungan faktor politik uang mempengaruhi perilaku memilih. Di beberapa wilayah, politik uang menjadi faktor utama untuk menentukan pilihannya. Pemberian uang, barang, dan janji-janji politik sebagai imbalan berpengaruh terhadap tingkah laku masyarakat menggunakan hak pilihnya. Hasil dari uji pengaruh variabel politik uang terhadap perilaku pemilih sebesar 0,429 dengan nilai signifikansi (sig)=> 0,05 dengan nilai koefisien sebesar 0,261 atau 26,1 persen. Jika nilai politik uang bertambah, maka pengaruh politik uang terhadap perilaku memilih meningkat.
ABSTRACT This study aims to undestand the influence of money politics to voting behaviours in Enrekang local election 2013. This topic is interesting because there were many money politics practiced during the election. Money was used as tool. To influence political behaviours of the voters during the campaign. Giving presents in the forms of cash, goods, political pledges were used to win the contestation. Due to the money politics practices, as described in the background, the author attempted to answer the research question: "How are the influences of money politics to voting behaviours in the Enrekang local election 2013?" The theory used to answer in the question is money in the political contestation, the existence of money democracy party arena, as described by political scientists. Besides this research using voting behavioral theory with sociological, psychological, rational choice as supporting theories factors approach. This study uses quantitative analys, while using sield survey as research survey as research method. Besides, the recearchr conducted interview to sather more deef information. The data were taken primary and secondary. Data gathering teorique undertaken by questionaires, interviews, and documentations study. The unit of analysis of the research the voters, where using multi stage random sampling as the sampling technique, and the number of responden were 276. Money politics practices involved all socio-economi sesments of the society. The practices invated by a candidate had trigger the others to do the same. However, en though the practices existed in the entine, regency, not all voters influenced by the aimstance. There are some area where the voters preter to a a candidate who either orisivaely from the some, village or districts, based on the candidate's vision and mission, personalty, programs, personal relationship, team relation, or the candidate's ability in program solving. More oves, in general, money politics tend to influence political behaviors. In some to the area most important factors for the voters to sine their vote. More oves, in saveral money politics tent to influence political behavior. In some area, money had became the most important factor to be considered to give votes. The result of regresion test of money politics rational voting behaviors is 0,429 with significansy value 0,05. If the money politics value increases by 1, the voting behaviors value increases by 0,261, with is the influence of money politics to voting behaviors is 26,1%.
Kata Kunci : Pemilukada Enrekang, politik uang, perilaku memilih