ETNO-EKOLOGI DI KAWASAN DATARAN TINGGI PEGUNUNGAN SERAYU DESA PANDANSARI, JAWA TENGAH

RESA FRAFELA ROSMI, Prof. Dr. Suwarno Hadisusanto, S.U.

2015 | Tesis | S2 Biologi

Studi Etno-ekologi mempunyai peran penting dalam pembentukan keselarasan hidup sosial, budaya dengan lingkungan. Kearifan Lokal menjadi salah satu wujud dalam mengkonservasi sumberdaya alam yang ada. Oleh karena itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk : 1) Mengetahui eksistensi keanekaragaman spesies tumbuhan dan hewan, 2) Mengetahui pemanfaatan tumbuhan untuk masyarakat, 3) Mengetahui rasionalitas petani ketika mengubah vegetasi di sekitar Telaga Ranjeng menjadi lahan pertanian, 4) Mengkaji kondisi sosial budaya. Lokasi penelitian ini di kawasan dataran tinggi Pegunungan Serayu Desa Pandansari. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif yang dilakukan melalui studi literatur, wawancara menggunakan kuisioner dengan 30 responden, wawancara secara mendalam pada responden dan tokoh masyarakat serta identifikasi keanekaragaaman tanaman dan hewan. Hasil penelitian menunjukan 1) Eksistensi keanekaragaman hayati yang ada di CA Telaga Ranjeng tetap terjaga Struktur vegetasinya di dominasi oleh Antidesma tetrandum. 2). Pemanfaatan keanekaragaman tumbuhan terdapat 172 spesies sebagai bahan pangan, sayuran, buah-buahan, obat-obatan, tanaman hias, bahan bangunan dan kerajinan, bahan upacara adat/ ritual keagamaan. 3) Rasionalisme petani yang mengubah hutan menjadi lahan pertanian menimbulkan dampak degradasi lahan dan mengancam ekosistem alaminya.4) Kondisi sosial budaya masyarakat Desa Pandansari untuk melestarikan sumberdaya alam berbasis budaya dalam bentuk, mitos di CA Telaga Ranjeng, Tuk mata air, pengelolaan lahan dengan sistem agroforesty, menanam introduksi sebagai petani sayuran (kentang, kobis, wortel).

The study ethno-ecology has an important role in the formation of the alignment of social and cultural belief with environment. It is because local wisdom in conservation becomes a form of natural resources preservation. The objectives of this study are to explore: 1) The existence of the species diversity among plants and animals, 2) The community awareness on the use of herbs, 3) Farmers rational in knowing the time to change Ranjeng vegetation around the lake into agricultural land, and 4) The assessment on the condition of social and cultural condition in Serayu highland area in Pandansari village. The location of this research is in the Serayu highland area in Pandansari village. This research was conducted under qualitative research using descriptive method with some techniques, namely the study of literature, interviews using questionnaire with respondents, and 30 in-depth interviews on the respondents and community leaders. The data were collected from the plants found on the study site and analyzed them. The results showed: 1) The existence of biodiversity in lake Ranjeng is well-reserved. The vegetative structure is dominated by Antidesma tetrandum, 2) The use of plant species varies to 172 items for food products, vegetables, fruits, drugs, decorative plants, building materials and handicrafts, and materials for traditional ceremonies or religious ritual, 3) Farmers rational in converting forests into agricultural area has brought implications, especially leading to land degradation and threatening ecosystem, 4) The social and cultural condition of the people in Pandansari village in term of preserving natural resources consist of preserving culture in form of myth, preserving water springs, creating land management with agroforestry system, planting vegetables, such as potatoes, cabbage, and carrot.

Kata Kunci : Keywords: ecology, culture, Serayu highland, local wisdom, utilization