Laporkan Masalah

ANALISIS BIAYA UPAH PEKERJAAN PLESTERAN BERDASARKAN KECEPATAN KERJA DI LAPANGAN DIBANDINGKAN DENGAN SNI 2837:2008

AMALIA NURUL FARINI, Arief Setiawan Budi Nugroho, S.T., M.Eng, Ph.D.

2015 | Skripsi | S1 TEKNIK SIPIL

Pekerjaan plesteran adalah suatu pekerjaan finishing yang tidak dapat ditinggalkan dari proyek bangunan gedung. Tenaga kerja merupakan salah satu faktor penting penentu kesuksesan suatu proyek konstruksi. Sehingga perlu adanya penelitian kecepatan kerja plesteran untuk mengetahui seberapa efektifkah tenaga kerja dalam bekerja. Efektif atau tidaknya tenaga kerja akan berpengaruh pada biaya yang harus dikeluarkan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi. Penelitian ini dilakukan di 2 proyek konstruksi gedung yaitu yang pertama di Gedung Kuliah Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada dan Gedung Rumah Sakit Hewan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada. Langkah pertama adalah pengambilan data berupa video perekaman pekerjaan plesteran. Aktivitas penyusun pekerjaan plesteran akan diketahui dari video yang sudah dikumpulkan sebelumnya dan dianalisis durasinya sehingga didapatkan kecepatan kerja untuk masing-masing aktivitas penyusun. Kecepatan kerja akan digunakan untuk mengetahui berapa waktu efektif tenaga kerja untuk melaksanakan pekerjaan plesteran. Waktu efektif selanjutnya akan digunakan sebagai bahan untuk menghitung biaya yang harus dikeluarkan oleh kontraktor dengan cara mengkalikannya dengan upah tenaga kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerjaan plesteran dibagi menjadi 2 pekerjaan utama yaitu pekerjaan kepalan dan pekerjaan plesteran yang masing masing memiliki waku efektif tenaga kerja sebesar 59 persen atau 4,14 jam untuk pekerjaan kepalan dan 64 persen atau 4,69 jam untuk pekerjaan plesteran. Waktu efektif tenaga kerja kedua pekerjaan tersebut tidak memenuhi kriteria waktu efektif menurut SNI yaitu sebesar 71,43 persen atau 5 jam. Biaya tenaga kerja berdasarkan simulasi hasil penelitian adalah sebesar Rp696.582,41, yaitu lebih rendah 5,32 persen jika dihitung berdasarkan SNI yang hasilnya sebesar Rp735.753,20.

A stucco work is a finishing work that cannot be remained in a project of building, whereas the manpower is one of the important factors to determine the success of a construction project. Therefore, it needs a working rate observation of a stucco work to examine how effective the manpower is in doing their work. The effectiveness and ineffectiveness of the manpower will influence the cost in running a construction work. The first step to count a working rate in a stucco work is to know the work breakdown. Based on these activities, it will be known each working rate that will be analyzed, so the result of how effective manpower can finish their stucco work will be obtained. The effective time will be used to be a matter to count the cost that a contractor will pay by multiplying it with the manpowers fee. The result of this research shows that a stucco work is divided into two main works, plaster levelling and cement-flooring, that each has effective manpower time 59 persen for the plaster levelling and 64 persen for the cement-flooring job. Manpowers effective time for both jobs is not required as a criteria based on SNI (Indonesian National Standards) which is 71,43 persen. The manpowers cost based on the research simulation is Rp696.582,41, or it is 5,32 persen less compared to the SNI counting which is Rp735.753,20.

Kata Kunci : Plesteran, Kecepatan Kerja, Biaya Pekerja/Stucco Work, Working Rate, Manpowers cost

  1. S1-2015-312910-abstract.pdf  
  2. S1-2015-312910-bibliography.pdf  
  3. S1-2015-312910-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2015-312910-title.pdf