ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA PADA OSCE PEMERIKSAAN MATA DI SKILL LAB FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

WEGIG SETIAJI, dr. Widyandana, MHPE, Ph.D;dr. Angela Nurini Agni, Sp.M(K), M.Kes;dr. Efrayim Suryadi, SU., PA(K)., MHPE

2015 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER

Latar Belakang: Prevalensi kejadian gangguan mata di Indonesia cukup tinggi (3,34 -5,61 %)sehingga kualitas pemeriksaan mata dokter di Indonesia perlu ditingkatkan dengan diadakannya skill lab dan diuji dengan OSCE. Namun, tingkat kegagalan mahasiswa saat ujian OSCE di Skills Lab FK UGM masih tinggi (57,18%). Pengamatan kesalahan perlu dilakukan. Tujuan: Mengevaluasi secara spesifik dimanakah letak kesalahan yang paling sering dilakukan oleh mahasiswa pada OSCE stase mata. Metode: Penelitian deskriptif analitik dengan mengambil data hasil ceklist ujian mahasiswa dalam station pemeriksaan mata OSCE dengan jumlah 516 ceklist tahun 1, 2, 3, 4 (Osce Komperhensif), serta mengeksplorasi secara detail karakteristik hasil cek list ujian. Hasil: Nilai rerata tiap subskala tahun ke-1 hinggga ke-4, Anamnesis (82,44), Interaksi Dokter Pasien (88,42), Profesionalisme (76,43), Pemeriksaan Fisik (74,62), Penegakan Diagnosis (60,68), Tatalaksana Farmakoterapi (54,70). Persentase nilai pemeriksaan < 70 pada tahun ke-1 hingga ke-4: Lapang Pandang (2,71%), TIO dengan Palpasi (7,95%), Visus (10,27%), Segmen Anterior (11,24%), Segmen Posterior (3,49%), Komprehensif (2,71%). Tahun ke-1: Lapang Pandang (5,08%), Visus (14,21%), Segmen Anterior (2,54%). Tahun ke-2: TIO dengan Palpasi (24,38%), Visus (9.,8%), Segmen Anterior (29,38%). Tahun ke-3: Lapang Pandang (4,94%), TIO dengan Palpasi (2,47%), Visus (12,35%), Segmen Anterior (7,41%), Segmen Posterior (22,22%). Tahun ke-4: Komprehensif (17,95%). Persentase jenis pemeriksaan dengan item yang memiliki nilai 0 terbanyak: Segmen Anterior (46,57%), Visus (25%), Pemeriksaan fisik (8,3%), Penalaran Klinis (8,3%), Pemeriksaan Lapang pandang (8,3%) Tatalakasana Farmakoterapi (8,3%). Kesimpulan: Pada tahun ke-1, kesalahan yang sering dilakukan oleh mahasiwa adalah pemeriksaan visus yang memiliki persentase nilai <70 paling tinggi (14,21%). Pada tahun ke-2, kesalahan yang sering dilakukan oleh mahasiwa adalah pemeriksaan segmen anterior yang memiliki persentase nilai <70 paling tinggi (29,38%). Pada tahun ke-3, kesalahan yang sering dilakukan oleh mahasiwa adalah pemeriksaan segmen posterior yang memiliki persentase nilai <70 paling tinggi (22,22%). Pada tahun ke-1 hingga ke-4, kesalahan yang sering dilakukan oleh mahasiwa adalah pemeriksaan segmen anterior yang memiliki persentase nilai <70 paling tinggi (11,24%) dan memiliki item ceklist dengan nilai 0 terbanyak, yaitu terdapat pada 5 dari 12 macam ceklist. Serta, keterampilan tatalaksana farmakoterapi yang memiliki nilai rata-rata paling rendah (54.7).

Background: The prevalence of eye disorders in Indonesia is quite high (3.34 -5.61%). So, quality of the eye examination by doctors in Indonesia needs to be improved by holding skill lab and tested with OSCE. However, the failure rate of students during OSCE in Skills Lab Faculty of Medicine Universitiy of Gadjah Mada, still high (57.18%). Thus, the researchers wanted to observe the various mistakes made by students at Eye Examination OSCE. Objective: To evaluate in specifically way, where were the most common mistakes made by students at Eye Examination OSCE. Methods: This is a descriptive analytic study by taking the data from the checklist results of the student in Eye Examination OSCE. Subject of this study is checklist (516 checklists) of medical students from regular program 2010. Then, the checklists will be explored in details of its characteristics. Results: The average value of each subscale in 1st-4th year in total: History (82.44), Doctor Patient Interaction (88.42), Professionalism (76.43), Physical Examination (74.62), Diagnosis (60,68), Management of Pharmacotherapy (54.70). The percentage value of examination <70 in 1st-4th year: Field of View (2.71%), IOP by palpation (7.95%), Vision (10.27%), Anterior Segment (11.24%), Posterior Segment (3.49%), Comprehensive (2.71%). Year 1: Field of View (5.08%), Vision (14.21%), Anterior Segment (2.54%). 2nd year: IOP by palpation (24.38%), Vision (9.38%), Anterior Segment (29.38%). Year 3: Field of View (4.94%), IOP by palpation (2.47%), Vision (12.35%), Anterior Segment (7.41%), Posterior Segment (22.22%). Year 4: Comprehensive (17.95%). Percentage of examination that have most zero point number : Anterior Segment (46,57%), Vision (25%), Physical Exam (8,3%), Clinical Reasoning (8,3%), Field of View (8,3%), Management of pharmacology (8,3%). Conclusions: In the 1st year, common mistakes made by students is an examination of eye vision which has highest <70 percentage value (14.21%). In the 2nd year, common mistakes made by students is an examination of the anterior segment which has highest <70 percentage value (29.38%). In the 3rd year, common mistakes made by students is an examination of the posterior segment which has highest <70 percentage value (22.22%). In the 1st to the 4th, common mistakes made by students is an examination of the anterior segment which has highest <70 percentage value (11.24%) and has a checklist item with the highest zero value, which is found in 5 of the 12 kinds of checklist. As well, the skills management of pharmacotherapy which has lowest average value (54.7).

Kata Kunci : Objective Structured Clinical Examination, keterampilan medis, pemeriksaan mata, mahasiswa, Skill Lab, Objective Structured Clinical Examination, medical skills, eye examination, students, Skill Lab