Pelaksanaan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik antara PT.PLN Persero (Area Samarinda) dengan Pelanggan

TEODOTA RETNO P.P, Prof.Dr.Ari Hernawan,S.H.,M.Hum

2015 | Tesis | S2 Kenotariatan

Tujuan Penelitian untuk mengetahui dan mengkaji penentuan pemadaman listrik oleh PT.PLN (Persero) dapat dikategorikan sebagai Wanprestasi. Tujuan lain yaitu untuk mengetahui dan mengkaji upaya hukum dalam hal Pelanggan dirugikan akibat adanya pemadaman listrik. Jenis Penelitian ini yuridis empiris. Penelitian dilakukan melalui studi kepustakaan dan lapangan. Lokasi penelitian di Kantor PT.PLN (Persero) area Samarinda. Responden Penelitian adalah Manager PT.PLN (Persero) bagian Sumber Daya Manusia, Pegawai Analis kerja PT.PLN (Persero),1 Pegawai bagian Niaga, dan 4 orang Pengguna listrik dan pelanggan tetap PT.PLN Persero (Area Samarinda) yang mengalami kerugian. Cara Pengumpulan data dengan wawancara, dan hasil analisis disajikan dengan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan pemadaman listrik oleh PT.PLN (Persero) area Samarinda dikategorikan sebagai wanprestasi ketika pelanggan tenaga listrik tidak mendapatkan informasi 1x24 jam mengenai pemadaman listrik dan pelanggan premium hanya mendapatkan daya listrik yang tidak sesuai yaitu sebesar 1000 volt dan membayar harga sebesar 1500 volt sesuai dengan yang ada di dalam perjanjian. Wanprestasi bisa terjadi dikarenakan pelanggan mengalami kerugian, tetapi surat perjanjian jual beli tenaga listrik tidak memberikan ruang gerak untuk menuntut ganti rugi akibat wanprestasi karena setiap keadaan yang mengakibatkan adanya pemadaman listrik digolongkan sebagai overmacht oleh PT.PLN (Persero). Upaya hukum yang dilakukan oleh para pelanggan PLN terhadap kerugian akibat adanya pemadaman listrik yaitu dengan penyelesaian sengketa secara damai antara PT.PLN (Persero) dengan pelanggan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat, serta mengajukan gugatan sesuai dengan Pasal 45 Undang-Undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 tahun 1999. Gugatan yang diajukan berdasarkan Pasal 45 Undang-Undang Perlindungan Konsumen yaitu dengan gugatan melalui pengadilan dan di luar pengadilan. Gugatan diluar pengadilan melalui beberapa alternatif yaitu mediasi, konsiliasi, dan arbitrase.

The objective is know and review when PT.PLN (Persero) can be seen breaching of contract when they cut off the power supply. Another objective is to know and review the law suit that can be used by customers if they feel aggrieved due to power outages. The study operates juridical empirical methods. The study was conducted through literature dan field research. The research was held in the office of PT.PLN (Persero) Samarinda area. The data was received from human resources Manager PT.PLN (Persero), employees performance analysts PT.PLN (Persero), employees commerce section and 4 fixed customers of PT.PLN Persero (Samarinda area) that hase experience of power outage from the company. The data information collected from interview respondent and the analytical result presented with descriptive analysis. The result showed a power outage by PT.PLN (Persero) Samarinda area categorized as default when customers do not get the power 1x24 hour information about power outages and premium customers who get electrical power does not match that of 1000 volts and pay the price of 1500 volt in accordance with that is in the agreement. Default can be done when a customer suffered a loss, but the letter of a power purchase agreement does not give space to claim damages because of any circumstances that resulted in the power outages classified as force majure by PT.PLN (Persero). Legal efforts undertaken by PLN customers against losses due to power outages that the peaceful resolution of disputes between PT.PLN (Persero) with the law suits that can be done if customers experience disadvantage is to go for peaceful negotiation with the company to achieve solution and filed in accordance with article 45 of consumer protection art, namely with a lawsuit through the courts and out of court. The lawsuit out of court through several alternatives, namely mediation, conciliation, and arbitration.

Kata Kunci : Perjanjian Jual Beli, Wanprestasi, Penyediaan Tenaga Listrik