EVALUASI TINGKAT PENERIMAAN E-AUDIT BPK RI DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY READINESS AND ACCEPTANCE MODEL (TRAM)
BAMBANG RULYHENDARTO, Adhistya Erna Permanasari, S.T., M.T., Ph.D.; Dani Adhipta, S.Si., M.T.
2015 | Tesis | S2 Teknik ElektroBadan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) sejak tahun 2009 mulai membangun sistem pemeriksaan keuangan negara berbasis sistem teknologi informasi yang dikenal dengan e-audit. Kemudian pada tahun 2010 e-audit mulai diimplementasikan dan sistem ini sudah dilakukan ujicoba sistem di daerah perwakilan Sulawesi Selatan yaitu Makassar, Luwu Utara dan Pare-pare. Sistem ini bertujuan untuk membantu BPK dalam melakukan tugasnya sebagai lembaga pemeriksa yang bebas, mandiri, dan proffessional. Peran SDM terutama auditor yang mempunyai kompetensi yang tinggi sangat dibutuhan sejak awal pengembangan sampai suksesnya sistem ini di implementasikan (skill fast) dan menjadi salah satu faktor pemegang peran utama kesuksesan implementasi e-audit. Sehingga faktor penentu keberhasilan teknologi tergantung pada tingkat penerimaan SDM, oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi tingkat penerimaan e-audit di lingkungan BPK RI. Penelitian yang akan dilakukan ini adalah untuk mengetahui tingkat penerimaan e-audit dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pengguna e-audit di lingkungan BPK RI. Metode yang digunakan adalah Technology Readiness and Aceptance Model (TRAM). Hipotesis yang akan diuji yaitu hubungan variabel technology readiness (optimis, inovasi, ketidaknyamanan dan ketidakamanan) terhadap persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan e-audit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan e-audit melalui persepsi kegunaan dipengaruhi oleh Optimisme, Inovasi, dan Ketidakamanan. Sedangkan Ketidaknyamanan tidak mempengaruhi penerimaan e-audit melalui Persepsi Kegunaan. Kemudian Penerimaan e-audit melalui Persepsi Kemudahan dipengaruhi Optimisme dan Inovasi. Sedangkan Ketidakamanan dan Ketidaknyamanan tidak mempengaruhi penerimaan e-audit melalui Persepsi Kemudahan.
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) since 2009 began building a state-based system of financial audit of information technology systems, known as e-audit. Then in 2010, e-audit system started to be implemented and has already been done testing the system in a representative area is Makassar, Luwu Utara, and Pare-pare. The system aims to help BPK RI carrying out it mission as an audit institution that is free, independent, and professional. The role of human resources, especially auditors who have high competence is needed from the beginning to the succesful development of this system is implemented (skill fast) and become of the main role holding factors for the successful implementation of e-audit. So that the critical success factors of technology depends on the level of acceptance of human resources, therefore it is necessary to evaluate the level of acceptance of e-audit in BPK RI. Research to be done is to determine acceptance level of e-audit and to determine the factors that influence the user's e-audit in BPK RI. The used method is Technology Readiness And Acceptance Model (TRAM). The hypothesis to be tested is relationship readiness of technology variables (optimism, innovation, insecurity, discomfort) on the perceived usefulness and perceived ease of e-audit. The results showed that the acceptance of e-audit through perceived usefulness is influenced by optimism, innovation, and insecurity while discomfort does not. Then acceptance acceptance of e-audit through perceived ease is influenced by optimism and innovation while insecurity and discomfort does not.
Kata Kunci : TRAM, technology readiness, acceptance model, BPK RI, e-audit