IDENTIFIKASI JENIS MANGSA MACAN TUTUL JAWA (Panthera pardus melas Cuvier, 1809) DI PULAU NUSAKAMBANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS KOTORAN
GITA ABU RIZAL, Dr.rer.silv. M.Ali Imron, S.Hut., M.Sc
2015 | Skripsi | S1 KEHUTANANMangsa adalah faktor penting bagi macan tutul Jawa di pulau kecil seperti Pulau Nusakambangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi mangsa dan satwa yang berpotensi menjadi mangsa macan tutul Jawa di Pulau Nusakambangan. Identifikasi satwa mangsa macan tutul Jawa dilakukan menggunakan analisis kotoran, identifikasi dilakukan dengan cara makroskopis dan mikroskopis dengan fokus rambut yang terkandung dalam kotoran. Identifikasi secara makroskopis dilakukan dengan mengamati warna, bentuk, dan ukuran rambut. Kemudian dilanjutkan dengan mengidentifikasi kutikula dan medula rambut menggunakan mikroskop. Satwa mangsa potensial diidentifikasi dengan menggunakan camera trap yang dipasang pada pulau tersebut. Hasil analisis menunjukkan terdapat 6 satwa yang menjadi mangsa macan tutul Jawa di Pulau Nusakambangan, yaitu tikus (Ratus s.p.), babi hutan (Sus scrofa), kijang (Muntiacus muntjak), lutung Jawa (Trachypithecus auratus), monyet ekor panjang (Macaca fasicularis), dan spesies aves. Selain itu dalam kotoran juga ditemukan serangga dan rumput. Satwa yang potensial menjadi mangsa dan tidak ditemui dalam kotoran namun tertangkap camera trap adalah kancil (Tragulus javanicus) yang diketahui merupakan satwa mangsa utama, dan dua satwa mangsa sekunder, yaitu musang (Paradoxurus hermaphroditus) dan ayam hutan merah (Gallus gallus). Keberadaan satwa mangsa macan tutul Jawa di Pulau Nusakambangan sangat penting agar predator besar ini dapat bertahan hidup.
Diet is crucial for the survival of Javan leopard on a small island such as Nusakambangan island. As predator, this leopard dependent on the availability and variation of prey. This research was aimed to identify Javan leopards prey item and to find out potential prey species on Nusakambangan Island. Identification of prey in the diet of Javan leopard involved faecal analysis. Macroscopic and microscopic analysis were performed focusing on identification of preys hairs in feces. Macroscopic identification was done by observing the color, shape, and size of the hair. Then followed by identification of hair cuticle and medulla using microscope. Potential prey species were identified by camera trap which were installed on the island. Results showed that there are 6 prey species of Javan leopard on Nusakambangan Island i.e. rat (Ratus s.p.), wild boar (Sus scrofa), muntjac deer (Muntiacus muntjak), Javan langur (Trachypithecus auratus), long-tailed monkeys (Macaca fasicularis) and aves species. Insects and grasses were also found in the feces. Potential prey animals which were not found in the feces but in camera trap are mouse-deer (Tragulus javanicus) known as its main diet, and two types of secondary prey species : ferret (Paradoxurus hermaphroditus) and red junglefowl (Gallus gallus). Ensuring prey availability for Javan leopard on Nusakambangan island will be crucial for the survival of this large predator.
Kata Kunci : analisis kotoran, macan tutul Jawa, Pulau Nusakambangan