KAJIAN TENTANG NARASI IDENTITAS DALAM WACANA TABLOID SUARA ISLAM PADA MASA PEMILU PRESIDEN 2014
RACHMANTO, Dr. Mohammad Iqbal Ahnaf
2015 | Tesis | S2 Agama dan Lintas BudayaPenelitian ini mengkaji tentang politik identitas agama dalam media massa pada pemilu 2014. Media yang diteliti adalah Tabloid Suara Islam periode April 2014 hingga Oktober 2014. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui konstruksi wacana yang terkait isu politik identitas agama. Tujuan lainnya adalah mengetahui karakter dari politik identitas tersebut. Pengolahan data menggunakan kerangka analisis wacana Teunk van Dijk. Tujuannya mengetahui konstruksi wacana yang dibangun terkait politik identitas agama. Hasil penelitian ini menunjukkan ada 3 konstruksi utama dalam pemberitaan tersebut. Pertama, tentang konspirasi minoritas yang memiliki agenda tersembunyi pada pemilu 2014. Kedua, tentang mayoritas dan hak kepemimpinan yang seharusnya berlaku di Indonesia. Ketiga, tentang bahaya SEPILIS (Sekulerisme, Pluralisme, Liberalisme). Hasil lain yang didapatkan adalah politik identitas memiliki 3 karakter. Pertama, sikap antagonisme. Politik identitas agama yang digunakan selalu menganggap pihak lain sebagai musuh dan berseberangan. Kedua, cair dan menyesuaikan diri dengan kepentingannya. Ada proses seleksi untuk menentukan siapa kawan dan siapa lawan. Ketiga, memiliki peluang keraguan dan konflik. Meskipun terdapat kelompok yang merasa memiliki identitas yang sama, akan tetapi sangat dimungkinkan untuk terlibat dalam konflik. Politik identitas memang tidak selamanya buruk. Ada saat politik identitas dibutuhkan untuk memperjuangkan kepentingan yang berbeda. Akan tetapi meningkatnya politik identitas agama yang menganggap pihak lain sebagai lawan tentu sangat mengkhawatirkan. Narasi politik identitas pada Suara Islam menunjukkan jenis politik identitas yang buruk. Maka perlu dibuat regulasi tentang batas-batas penggunaan politik identitas agama.
This research examines about identity politics and religion in mass media. Tabloid Suara Islam, in period April 2014 until October 2014, used for this studies. The purpose of this research is to know the construction of discourse of identity politics in religion. The other purpose is to understand the character of identity politics. Data processed by using Teunk van Dijk s theory on discourse analysis. The goal to know the construction of reality related with identity politics. The results of this research indicate there are 3 major discourse constructions in Suara Islam. First, about minority conspiracy in general election. Second, about the majority and the right of leadership in Indonesia. Third, about the dangers of SEPILIS (Secularism, Pluralism, and liberalism). Other results are identity politics has 3 characters. First, the attitude of antagonisme. Identity politics always assume the other as the enemy and opposite. Second, the flexibility of identity politics with their interests. There is a selection process to determine who are friend and enemy. Third, identity politics tend to conflicts. Identity politics is not always bad. There was a moment of identity politics to fight for injustice. But religious identity politics that considers the other as opposed is worrying. That was Suara Islam done. Regulations are needed to set the boundaries of political identity in democratic nation.
Kata Kunci : Politik, identitas, agama, kampanye, media