Laporkan Masalah

PENGEMBANGAN TRANSFORMASI SPEKTRAL UNTUK MENDETEKSI KEPADATAN LAHAN TERBANGUN DI KOTA MAGELANG DAN SEKITARNYA

SURYA KURNIAWAN, Dr. R. Suharyadi, M.Sc; Bowo Susilo, S.Si., MT

2015 | Tesis | S2 Penginderaan Jauh

Pemanfaatan citra penginderaan jauh dengan resolusi menengah untuk mendeteksi kepadatan lahan terbangun saat ini belum dimanfaatkan secara optimal. Kepadatan lahan terbangun yang tidak terkendali akan mengakibatkan turunnya kualitas lingkungan pemukiman. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kemampuan transformasi spektral dan kombinasi antar transformasi spektral guna mendeteksi kepadatan lahan terbangun dan mengkaji pola kepadatan lahan terbangun. Untuk dapat mendeteksi kepadatan lahan terbanguan dalam penelitian ini menggunakan transformasi spektral, dengan memanfaatkan citra Landsat 8 sebagai sumber data utama. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan cara mengembangkan transformasi spektral untuk melihat pola kepadatan lahan terbangun dari hasil transformasi terbaik. Transformasi spektral yang digunakan adalah NDVI, UI, NDBI, NBI, NBAI dan kombinasinya adalah UI-NDVI, NDBI-NDVI, NBAI-NDVI dan NBI-NDVI. Hasil transformasi terbaik untuk transformasi yang berdiri sendiri adalah transformasi UI dengan nilai akurasi sebesar 83,33%, dengan tingkat koefisien kappa (K) 0.78 serta memiliki standar deviasi 30,27. Kombinasi transformasi terbaik adalah transformasi UI-NDVI dengan akurasi 85,04% dan koefisien kappa (K)0,82 serta standar deviasi 30,32. Kombinasi transformasi ini dikatagorikan memiliki tingkat kepercayaan tinggi. Hasil analisis menunjukan bahwa kombinasi transformasi spektral untuk pemetaan kepadatan lahan terbangun terbukti mampu meningkatkan akurasi hasi klasifikasi. Peta kepadatan lahan terbangun hasil taranformasi UI-NDVI selanjutnya dianalisis dengan peta jaringan jalan dan kedekatan dengan Central Businees Disrict (CBD) untuk mengetahui pola kepadatan lahan terbangun. Dari hasil analisis diketahui bahwa pola lahan terbangun yang ada di Kota Magelang dan sekitarnya cenderung memiliki dimensi menanjang searah jalur utama dan terkesan terlihat seperti bentuk ellips.

The utilization of remote sensing imagery with medium resolution for mapping to identify the built-up area density is not optimize yet. Density uncontrolled built-up will result in lower quality neighborhoods. This study aims to assess spectral transformation and combination transformation ability for detection built-up area density and examine built-up area density pattern. This research uses to spectral transformation to be able to identify the built-up area density and surrounding by Landsat 8 imagery as the primer data source. This is an experimental research by developing the spectral transformations to find out the built-up density pattern from the best spectral transformation result. Transformations used are NDVI, UI, NDBI, NBI, NBAI and the combined transformations used are UI-NDVI, NDBI-NDVI, NBI-NDVI and NBAI-NDVI. The best transformation single is UI transformation with accuracy point about 83,33%; kappa coefficient agreement is (K)0.78; and deviation standard is 30.27. According to kappa coefficient agreement by Landis and Koch (1977), this result is categorized as medium confidence level. While the best combined transformation is UI-NDVI transformation with accuracy point about 85.04%; Kappa coefficient agreement (K)0.82; and deviation standard is 30,32. This combined transformation reaches the high confidence level. This research based on combined spectral transformation for built-up area dencity mapping proven to be increase result classification accuracy. The built-up area density mapping is further analyzed by applying the main road mapping to perceive the pattern of built up area density accordance to the range of the main road with the built up area density and Central Business Distric (CBD). The result reveals that the pattern of built up area in Kota Magelang and surrounding tends to be length ways as the main road, it, therefore, looks like an ellipse.

Kata Kunci : Transformasi Spektral, Kombinasi Transformasi, Pola Kepadatan Lahan Terbangun,