DEKONSTRUKSI SASTRA LONTAR DI ERA GLOBALISASI (PERSPEKTIF KAJIAN BUDAYA)
KADEK AYU SISWI BINT, Prof.Dr.Partini,SU
2015 | Tesis | S2 Kajian Budaya dan MediaTesis ini merupakan penelitian tentang dekonstruksi sastra lontar sebagai salah satu upaya pelestarian naskah kuno lontar di era globalisasi, yang dilakukan oleh sebuah lembaga perpustakaan atau pusat dokumentasi. Lontar merupakan salah satu sumber yang paling otoritatif dan paling otentik dalam memberikan informasi sejarah pada masa dahulu, sekaligus merupakan salah satu karya sastra yang dihormati di Bali karena mengandung nilai-nilai luhur (filosofi kehidupan) manusia. Keberadaan naskah kuno lontar di masyarakat selama ini kurang mendapat perhatian, karena banyak yang belum mengetahui manfaat dan nilai yang terkandung di dalam naskah tersebut sehingga banyak ditemukan naskah kuno lontar dalam kondisi yang sudah rusak, pudar dan bahkan juga sulit terbaca. Di samping itu pula masih adanya anggapan di masyarakat terhadap naskah lontar tersebut sebagai benda yang sakral sehingga menyebabkan keberadaan naskah kurang mendapatkan penangan yang tepat dari pemiliknya. Naskah lontar dibuat secara tradisional oleh para praktisi lontar dengan menggunakan media pisau lontar (pengrupak). Sejak adanya perkembangan teknologi informasi, naskah kuno lontar yang dahulu dibuat secara tradisional dan sulit diperoleh kini dapat dirubah (ditransformasikan) ke dalam bentuk media baru dan bahkan dapat diunduh secara gratis oleh siapapun. Masalah yang diteliti dirumuskan dalam dua pertanyaan sebagai berikut, (1). Mengapa lontar ditransformasikan ke dalam bentuk digital? (2). Bagaimana dampak budaya terhadap transformasi lontar ke dalam bentuk digital? Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dekonstruksi, teori new media dan teori komodifikasi untuk menganalisis kedua permasalahan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Sementara pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, studi dokumen dan studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa transformasi atau alih media lontar dilakukan karena adanya beberapa hal yaitu, mencegah kerusakan fisik lontar, faktor kelangkaan, dan Perkembangan teknologi informasi. Terdapat beberapa dampak perubahan budaya yang terkait dengan adanya transformasi (digitalisasi) lontar tersebut baik yang bersifat positif maupun negatif. Dampak positifnya yaitu: kemudahan akses dan meningkatnya nilai guna, ekonomis dan efisien, serta terciptanya industri kreatif (industri budaya). Sementara dampak negatif yang ditimbulkan yaitu: desakralisasi budaya, munculnya budaya digital, dan komodifikasi budaya. Kata kunci: dekonstruksi lontar, pelestarian lontar, dan digitalisasi lontar
This thesis is the research of the transformation of Balinese letters manuscripts into the digital form, as the one of effort to preserves the Balinese letters manuscripts, that was conducted by an institution library or documentation center. The manuscripts was belived as the one of the authoritative and authentic source that can be used to information of the history in the past. In addition, it is also one of the respected literary works in Bali, because it contains many values philosophy of human life. At this present, many of manuscripts existence in the community are lack of handling properly and were founds in condition of damage, obsolescent, and unidentified. Due to the the absence of a proper solution public knowledge about the benefit and values in the contain of manuscripts, also there are still the public opinion of the text on the manuscripts as a sacred object causing manuscripts being not handled properly and lack of interest in preserving by the owner. The manuscripts letters are made by a writer or scribers traditionally using a media small pointed knife palm leaf (in Balinese was named Pengrupak), and its original material very difficult to be obtained. But then, since the developments of information technology (new media) the Balinese letter manuscripts can be transformed into digital form, and it�s easy to be obtained and can be downloaded for free throught the website by people. The problem under study is formulated in the following two questions: (1). Why the manuscripts is transformed into the digital system? (2). How the impact of culture toward the digitization of manuscript into the digital form (digital system)? To analyze the two problems are used the theory of deconstruction, the theory of new media, and the theory of comodification. This research used qualitative methods. While to collecting data in this research was done by using observation, interviews, document study, and literature. The result of this research revealed that media transformation was done because there is some problems that is: to prevent of damage of the manuscripts, scarcity factors, and technological developments. There is some impact culture changes in the research related to the media transform through technology that is negative and positive impact. The positive impact is increased the value in use, economic and efficiency, and creating the creative industry, while the negative impact is degradation of cultural values, creating the digital culture, and commodification of culture. Keywords: deconstruction of the manuscripts, preservation of manuscripts, and digitization of manuscript
Kata Kunci : deconstruction of the manuscripts, preservation of manuscripts, and digitization of manuscript