Laporkan Masalah

PERUBAHAN AFILIASI POLITIK ULAMA NU BANYUWANGI 1955-1965

ARIF SUBEKTI, Dr. Sri Margana, M.Phil

2015 | Tesis | S2 Ilmu Sejarah

Penelitian ini bertujuan mengaji perubahan afiliasi politik ulama di Banyuwangi tahun 1955 hingga 1965. Diawali dengan pembahasan islamisasi, kemudian polarisasi, dan politisasi yang muncul sebelum dan setelah pembunuhan perwira tinggi militer di Jakarta tahun 1965. Permasalahan utama penelitian ini adalah peran ulama dalam kehidupan politik Banyuwangi terutama sekitar tahun 1965, berikut identifikasi aktor-aktornya. Pertanyaan pokok studi ini adalah mengapa terjadi perubahan afiliasi politik ulama di Banyuwangi sejak 1955 hingga 1965. Jawaban atas pertanyaan dikaji dari sumber primer dan sekunder seperti sumber lisan, surat kabar, arsip, dan beberapa referensi yang relevan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, pertama, islamisasi dalam arti konversi keimanan bagi penduduk lokal (Osing) di Banyuwangi baru terjadi setelah pembunuhan beberapa perwira tinggi militer di Jakarta tahun 1965. Kedua, ulama memiliki peran ganda, sebagai pendulang suara serta sebagai pemecah masalah. Ketiga, perbedaan karakter, dan kepentingan politik, menjadikan masing-masing ulama berbeda pendapat yang menjurus pada terjadinya konflik dan perbedaan afiliasi politik. Keempat, afiliasi politik ulama Banyuwangi tidak hanya pada partai agama, namun juga pada partai komunis dan partai sekuler.

This research examines the transformation of political affiliation of NU ulama's of Banyuwangi 1955 untill 1965. Its begin with discussion of islamization, polarization and politization emerged before and after the murder of six generals and young lieutenant on the early morning of October 1, 1965. The main subject of this research is the role of ulama in the political life of Banyuwangi, particularly around 1965, and identification of the actors. The main subject of this study is the transformation of political affiliation of NU ulama's of Banyuwangi took between 1955 untill 1965. The answer of the question is studied based on primary and secondary sources, such as archives, oral sources, newspapers, and review of relevant references. This study conclude that, first, islamization mean faith conversion of Banyuwangi people (Osing) happened after the murder of six generals and one young lieutenant in Jakarta 1965. Second, ulama's have double role, as solidarity maker and problem solver. Third, the different of each character, and political advantage also, determine the conflict and the different of political affiliation among them. Fourth, political affiliation of Banyuwangi's ulama not only supported onto religion party, but also communist and secular parties.

Kata Kunci : Ulama, Politik, Afiliasi, Banyuwangi/Ulama, Affiliation, Politic, Banyuwangi