DINAMIKA SEJARAH DALAM MISTISISME IBNU ARABI: Sebuah studi kritis terhadap klaim kemapanan skema kesejarahan manusia
ANDRI AZIS PUTRA, Dr. Misnal Munir
2015 | Tesis | S2 Ilmu FilsafatFilsafat sejarah adalah sebuah kajian kritis mengenai proses panjang peradaban manusia. Penelitian ini membicarakan dinamika sejarah yang tidak pernah berhenti diperbaharui setiap saatnya. Sifat dasar dari sejarah adalah mengalir mengikuti alur yang sesuai dengan perkembangan kemanusiaan. Akan tetapi gerak sejarah bertemu kebuntuan ketika dipaksa mengalir dalam bentuk horizontal saja. Sementara itu, aspek vertikal yang telah dahulu ada seakan-akan dikesampingkan. Skema-skema kesejarahan manusia yang sudah terlanjur dianggap mapan melalui teori linier, siklus, spiral, dan teori takdir tidak menyelesaikan masalah sejarah manusia. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah pendekatan baru untuk menemukan hakikat sejarah yang dinamis. Mistisisme melalui aspek subjektivitas, eksklusivitas, dan dinamisnya menjadi alternatif baru untuk membaca ulang sejarah. Ibnu Arabi sebagai tokoh mistis Islam yang paling berpengaruh menyimpan formula-formula penting tentang elemen-elemen sejarah di dalam karya-karyanya. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang menggunakan sumber-sumber langsung berupa kitab-kitab, karya, dan catatan-catatan yang berhubungan dengan filsafat sejarah dan mistisime Ibnu Arabi. Metode yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah metode hermeneutis filosofis melalui usaha pendeskripsian teks-teks bacaan, mempertimbangan kesinambungan historis, pendekatan deduktif dan induktif, serta mengusahakan penyampaian bahasa inklusif demi mendapatkan pemahaman filosofis atas teks kaum mistik yang eksklusif. Terakhir, heuristika dibutuhkan untuk mendapatkan ide baru yang tentu saja juga digunakan sebagai jalan pemecahan masalah. Perkawinan antara teori spiral dan takdir merupakan solusi terdekat dan paling akurat dibandingkan teori lain. Teori ini disebut dengan teori gerak sejarah spiral-religius. Melalui teori spiral-religius dinamika sejarah mistisisme akhirnya mengarah pada vertikalitas yang religius. Skema wahdatul wujud yang diperkenalkan oleh Ibnu Arabi, yaitu dengan menghilangkan jenjang hirarki keilahian serta mengantinya dengan kedinamisan hubungan Al-Haqq dan Al-Khalq membuka wacana baru dalam kesejarahan manusia. Usaha ini merupakan jalan menuju konklusi sekaligus solusi yang bisa dipakai untuk membaca skema sejarah manusia secara lebih dinamis. Salah satunya untuk membaca sejarah bangsa Indonesia yang juga selalu mengikutkan ide Ketuhanan dalam perjalanannya. Percontohan ideal yang tampak dari apa yang dilakukan Ibnu Arabi terhadap figur Muhammad sang Nabi, mengikat mistisisme Islam dengan tali vertikal yang religius. Tuhan menjadi perencana, pencipta, penjaga, dan sekaligus penentu arah sejarah yang menjadi dinamis dengan terciptanya manusia sebagai makhluk utama dengan membawa anugerah berupa kehendak. Manusia pada saat yang sama melalui wahdatul wujud, selalu merindukan janji Tuhan untuk menariknya kembali kepada Sang Mutlak dan Sang Wujud Sejati.
The Philosophy of History is a critical research about a long story of human civilization. The nature of history is all about flowing with the appropriate plot of human development. This research talks about historical dynamism that never ends and always renewing all over the time. However, the flows of history match the dead end as it forced to flow with (only) horizontal direction. Meanwhile, the vertical direction that already existed inherently is throwing aside. That is why it needs a new approach to rearrange the system of historical process. Mysticism, trough its subjectivity; as an exclusive and dynamist aspect become a new alternative to reinterpret the history. Ibn Arabi as a moslem mystics introduces the very important formulas about element of history all over his writings. This research is a library research which uses description, historical coherence, induction, deduction, inclusive language and heuristics as its methodical elements. Material object in this research is Ibnu Arabi's mysticism and the formal object is Philosophy of History. The scheme of human history is already seen as settled with the linier, cyclical, spiral, and faith theories, but it didn't resolved any of human historical problem. This kind of problem need a new perspective. The combination of spiral theory and deterministic theory has the best possibility of conclusion and has been predicted as the closest solution and then called it as spiral-religious theory. Through this theory, the dynamics of mysticism finally brought to vertical-religious dimension. Ibnu Arabi's wahdatul wujud concept of history, in the end this concept can fix the problem of theological hierarchy of history and replaced it with dynamics relation between Al-Haqq and Al-Khalq. This is the one of the best way that strives to understand the scheme of human history as a more dynamic process, especially in Indonesia. God became the The Planner, The Creator, The Guardian and The Director of historical process, side by side with the man as the unique creature who always desperate about God's promises to take them back to united again as a genuine wujud.
Kata Kunci : Filsafat Sejarah, mistisisme, vertikalitas, religiusitas