Prediksi Dampak Variabilitas Iklim di Wilayah Muson Tropis Basah Terhadap Ketersediaan Air Irigasi di Daerah Irigasi Wilayah Selatan Jatiluhur
DYAH SUSILOKARTI, Prof. Dr. Ir. Sigit Supadmo Arif, M.Eng; Prof. Dr. Ir. Sahid Susanto, MS; Prof. Dr. Ir. Lilik Sutiarso, M.Eng.
2015 | Disertasi | S3 Ilmu Teknik PertanianUnsur - unsur iklim menunjukkan adanya perubahan kecenderungan (trend), variabilitas maupun frekuensinya. Jika perubahan itu berlangsung dalam jangka waktu yang panjang akan menyebabkan terjadinya terjadi perubahan iklim (climate change). Kabupaten Subang merupakan salah satu lumbung padi di Jawa Barat, agar dampak perubahan iklim tidak menyebabkan produksi padi di wilayah ini menurun maka perlu dilakukan mitigasi terhadap perubahan iklim salah satunya dengan cara melakukan prediksi terhadap dampak variabilitas iklim di lokasi ini . Penelitian ini bertujuan untuk (1). Identifikasi terjadinya variabilitas dan perubahan iklim, (2). Analisis dampak perubahan iklim terhadap ketersediaan air irigasi, (3). Prediksi curah hujan dan debit tersedia sebagai bahan perencanaan pengelolaan irigasi melalui rekomendasi pola tanam dan jadwal tanam. Perubahan iklim pada penelitian ini dianalisis berdasarkan data series curah hujan selama 38 tahun. Daerah irigasi di wilayah selatan Jatiluhur dipillih sebagai lokasi penelitian selain karena daerah irigasi pada wilayah ini tidak memperoleh suplesi air irigasi dari waduk Jatiluhur dan hanya bergantung pada air dari sumber setempat, sehingga diharapkan pengaruh ketersediaan air akibat perubahan iklim akan terlihat di lokasi ini. Identifikasi perubahan iklim dianalisis menggunakan pendekatan Meehl dengan menganalisis parameter curah hujan dari tahun 1975 - 2012. Analisis dampak perubahan iklim terhadap ketersediaan air irigasi, Setelah melakukan komparasi pada tiga metode prediksi curah hujan yaitu Fast Fourier Transform (FFT), Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) (p,d,q) dan, Analisys Neural Network (ANN) dipilih ANN sebagai metode yang akan digunakan untuk prediksi curah hujan karena metode ini member hasil nilai error terkecil dibanding dua metode lainnya. Prediksi curah hujan dan debit tersedia dianalisis menggunakan metode Analisys Neural Network (ANN) untuk 3 (tiga) musim tanam ke depan. Variabilitas unsur - unsur iklim menunjukkan telah terjadi perubahan siklus berdasarkan perubahan pola kecenderungan (trend), variabilitas (amplitudo) dan frekuensinya. Perubahan iklim pada lokasi penelitian mulai terjadi pada musim kemarau tahun 1987 dan musim hujan tahun 1995. Perubahan iklim di lokasi penelitian menunjukkan pengaruh terhadap ketersediaan air irigasi. Penerapan pola tanam Padi - Padi - Palawija diterapkan dengan pemberian air 3, 4 dan 5 gologan. Rekomendasi untuk tanam padi adalah periode kedua Januari untuk penggolongan pemberian air irigasi 3 kali sedangkan untuk penggolongan pemberian air 4 dan 5 kali awal musim tanam adalah Januari periode pertama sedangkan awal tanam palawija adalah Mei periode 2 untuk penggolongan pemberian air 3 dan 4 kali dan periode pertama Maret un-tuk penggolongan pemberian air 5 kali. Jarak pemberian air adalah 15 hari dalam satu periode.
The climate elements shows trends of changes in variability and frequency. When these changes occurs for a long period then it will cause climate change phenomenon. The climate change in this research were analyzed based on the data series of rainfall for 38 years. The objective of the research are (1) to identify the occurrence of variability and climate change, (2) to analyze the impact of climate change to the availability of irrigation water, (3) to predict of precipitation frequency and debit availability as input to planning of irrigation management for planting pattern and cultivation schedule. Assignment of research location based on the area was not received of water supply from the dam and only depended on local water sources, then the effect of water availability due to climate change will be seen in the location. Climate changes were analyzed by using Meehl approach through analyzing precipitation frequency from year of 1975 until 2012. Climate change impact to the water irrigation availability, precipitation frequency prediction and debit availability were analyzed by using Artificial Neural Network (ANN) method for three (3) upcoming planting seasons. The climate change in the research location have shown impact to the water irrigation availability. Rice planting was recommended to take place on the second period of January for the three schedule of water irrigation on each seasons and the first period of January for the fourth and fifth schedule of water irrigation on each seasons while the growing season crops is the second period of May for the three and fourth schedule of water irrigation on each seasons and the first period of March for the three schedule of water irrigation on each seasons.
Kata Kunci : Muson tropis basah, perubahan iklim, variabilitas iklim, kelangkaan air, Analisys Neural Network (ANN).