DIMENSI AKSIOLOGIS AJARAN SASTRAJENDRA HAYUNINGRAT PANGRUWATING DIYU DALAM LAKON BIMA SEKTI DALANG KI TIMBUL HADIPRAYITNO CERMOMANGGOLO: RELEVANSINYA DENGAN PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA
SRI SURYATI SOETARJO, Prof. Dr. Koento Wibisono S.
2015 | Disertasi | S3 Ilmu FilsafatPenelitian yang berjudul Dimensi Aksiologis Ajaran Sastrajendra Hayuningrat Pangruwating Diyu dalam Lakon Bima Sekti Dalang Ki Timbul Hadiprayitno Cermomanggolo: Relevansinyta dengan Pembangunan Karakter Bangsa ini dilatarbelakangi oleh dua persoalan. Pertama, kurangnya kajian filsafati terhadap lakon Bima Sekti; khususnya kajian tentang ajaran sastrajendra. Kedua, persoalan lemahnya karakter bangsa akibat krisis nilai di era globalisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan hakikat ajaran sastrajendra dalam lakon Bima Sekti oleh Ki Timbul Hadiprayitna; menemukan dimensi aksiologis ajaran Sastrajendra; dan merelevansikannya dengan upaya pembangunan karakter bangsa. Penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research) yang didukung data penelitian lapangan. Metode yang digunakan adalah historis, hermeneutika, analitika bahasa, dan heuristika. Berdasarkan analisis struktural ditemukan bahwa pagelaran wayang lakon bimo sekti menunjukkan adan kesinambungan dan keruntutan antar unsur dari segi estetika dan etika. Hasil penelitian sebagai berikut. 1) Sastrajendra Hayuningrat Pangruwating Diyu dimaknai sebagai ilmu Ketuhanan yang berisi usaha untuk menyelamatkan dunia, khususnya upaya melepaskan diri dari sifat-sifat raksasa. Ajaran Sastrajendara mengandung ajaran tentang religi, sangkaning dumadi, paraning dumadi, memayu hayuning bawana, dan manunggaling kawula Gusti yang banyak bersumber pada falsafah budaya Jawa. 2) Dimensi aksiologis yang terdapat dalam ajaran Sastrajendra mencakup kandungan nilai material, nilai vital, dan nilai kerohanian. Nilai kerohanian dalam ajaran Sastrajendra tersebut terdiri atas nilai kebenaran, nilai keindahan, nilai kebaikan, dan nilai religius. 3) Relevansi dimensi aksiologis ajaran Sastrajendra bagi pembangunan karakter bangsa mencakup dua hal. Pertama, pembangunan karakter bangsa secara umum yang arahnya adalah falsafah bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Kedua, pembangunan karakter individual yang mencakup empat aspek dalam karakter, yaitu olah hati, olah pikir, olah raga, olah rasa dan karsa.
The study entitled Axiological Dimension of Sastrajendra Hayuningrat Pangruwating Diyu on the Story of Bima Sekti by Ki Dalang Timbul Hadiprayitno Cermomanggolo: Its Relevance with the Development of the National Character" is based on two problems. First, the lack of philosophical study of the Bima Sekti Story; in particular the study of the sastrajendra teachings. Second, the weakness of the national character as a result of the crisis of values in the era of globalization. The purpose of this study is to find the essence of the sastrajendra teachings in Story Bima Sekti by Ki Dalang Timbul Hadiprayitno Cermomanggolo; to find axiology dimension teaching of Sastrajendra, and its reflection with the national character. This study is a library research supported by field research data. The method used is the historical, hermeneutics, language analytic, and heuristics. The results of the study as follows: 1) Sastrajendra Hayuningrat Pangruwating Diyu can be interpreted as a "thought which contains acts to save the world, particularly the effort to break away from the nature of the giant or monster". Sastrajendara contains the teachings of religion, sangkaning dumadi, paraning dumadi, memayu hayuning bawana, and manunggaling kawula Gusti that much rooted in the philosophy of Javanese culture. 2) axiological dimensions contained in Sastrajendra are material values, vital values, and spiritual values. Spiritual values in sastrajendra consist of the value of truth, values of beauty, virtues, and religious values. 3) The relevance of Sastrajendra's axiological dimension for the development of national character includes two things: first, the development of the nation character in general whose the purpose is the philosophy of Indonesia, Pancasila; The second, is the development of individual character which covers four aspects of the character, which are olah hati, olah pikir, olah raga, olah rasa and karsa.
Kata Kunci : Strukture Bima Sekti, Sastrajendra, aksiologi, karakter bangsa.