PERAN MUKIM DALAM PENYELESAIAN KONFLIK SOSIAL DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KETAHANAN WILAYAH (STUDI DI MUKIM KUTE TERAS, KECAMATAN BANDAR, KABUPATEN BENER MERIAH, PROVINSI ACEH)

KHAIRMANSYAH, Dr. Sri Rum Giyarsih, S.Si, M.Si;Dr. Samsul Maarif, MA

2015 | Tesis | S2 Ketahanan Nasional

Penelitian dengan judul Peran Mukim dalam Penyelesaian Konflik Sosial dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah (Studi di Mukim Kute Teras Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah Provinsi Aceh) ini bertujuan untuk mengetahui peran Mukim Kute Teras dalam penyelesaian konflik sosial dan implikasi peran mukim dalam penyelesaian konflik terhadap ketahanan wilayah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Mukim Kute Teras berperan dalam penyelesaian konflik sosial, baik sebagai tokoh maupun sebagai pihak ketiga (penengah). Penyelesaian konflik diselesaikan melalui peradilan adat yang berlaku di daerah dan memiliki dasar hukum, asas, mekanisme serta sanksi. Dalam penyelesaian konflik sosial tingkat mukim ditempuh melalui beberapa langkah pertama, penyelesaian di tingkat kampung, kedua, penyelesaian di tingkat mukim apabila permasalahan yang terjadi melibatkan antar kampung atau penyelesaian permasalahan yang ditangani pihak kampung tidak selesai, ketiga, penyelesaian melalui lembaga lain apabila di tingkat mukim tidak selesai. Implikasi peran Mukim Kute Teras dalam penyelesaian konflik terhadap ketahanan wilayah dapat disimpulkan bahwa dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat penuh dengan dinamika, hal ini apabila tidak diantisipasi dengan baik maka dapat mengakibatkan perkembangan aspek-aspek kehidupan yang tidak sehat di masyarakat, sehingga dapat berpengaruh terhadap ketahanan wilayah suatu daerah. Dengan adanya mukim sebagai tokoh dan panutan diharapkan masyarakat merasa lebih terayomi, nyaman dan tentram, sehingga dapat membuat wilayah tetap aman dan kondusif dari dinamika yang berkembang dalam kehidupan bermasyarakat.

The research title role mukim in the resolution of social conflicts and implications for resiliency ( study in Mukim Kute Teras bandar subdistrict bener meriah) aimed to know the role of mukim kute teras in the resolution of social conflict and implications mukim role in the resolution of conflict in the role of resiliency. This research used a qualitative descriptive method. Techniques of data collection was done by Observation, Interviews, Documentation and literature. Results of research conducted showed that Mukim kute teras a role in the resolution of social conflicts either as leaders or as a third person (Mediator). Settlement of the conflict is resolved through traditional justice prevailing in the area and have legal basis, principles, mechanisms and sanctions. In the resolution of social conflicts mukim level reached through several steps, first settlement at the village level, second, the settelement at mukim level when problems occurred involving inter-village or settlement problems handled by the village is not completed. third, settlement through other agencies if mukim level is not finished. Implications of mukim kute teras role in the settlement of conflicts on the territory resillience can be concluded that in the administration of public social life filled with dynamics, it is not anticipated if properly it can lead to the development of unhealthy aspects of life in the community, so it can affect the resiliency of an area. With any mukim as leaders and role models are expected people feel more happy , comfortable and peacefull when structuring their lives laid out through a value syestem that has evolved since the long time in aceh so as to make the area safe and conducive of evolving dynamics in people lives

Kata Kunci : Role of Mukim, Settlement Of Conflict, Regional Resilience