Induksi Kalus Kemenyan (Styrax benzoin) Provenans Gunung Merapi Daerah Istimewa Yogyakarta
RIA SETIAWATI, Ir. Widaryanti Wahyu Winarni, MP
2015 | Tugas Akhir | D3 PENGELOLAAN HUTAN SVKemenyan (Styrax benzoin) mempunyai manfaat yang sangat banyak baik dari segi non kayu maupun kayunya. Getah yang dihasilkan tanaman kemenyan menjadi salah satu komoditas ekspor di Sumatera Utara. Di Indonesia sendiri belum banyak orang yang tahu mengenai manfaat dari tanaman ini. Tanaman kemenyan banyak dibudidayakan di daerah Sumatra Utara, sementara di Jawa belum banyak mendapat perhatian untuk dikembangkan. Regenerasi tanaman melalui perbanyakan generatif yang sulit mendasari dilakukannya penelitian kultur jaringan ini agar mendapatkan bibit berkualitas dalam jumlah banyak dengan waktu yang relatif singkat sehingga bisa mengembangkan dan mempopulerkan tanaman bernilai ekonomis ini di Jawa. Penelitian dilakukan dengan percobaan menggunakan kombinasi ZPT 2 ulangan dari 2 perlakuan. Kombinasi perlakuannya adalah 10 ppm (Benzyl Amino Purin) BAP + 3 ppm (Dichlorophenoxyacetic acid) 2,4-D dan 10 ppm BAP + 3 ppm IBA. Penelitian dimulai dari persiapan bahan tanaman kemenyan (Styrax benzoin) provenans gunung merapi, sterilisasi alat atau ruangan ,pembuatan medium kultur, sterilisasi eksplan dan penanamn eskplan. Pengambilan data secara deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Dari hasil penelitian selama 16 minggu di peroleh perbedaan waktu kemunculan kalus, kalus muncul 2-3 minggu setelah masa pengkulturan. Perbedaan kecepatan waktu tumbuh ini disebabkan oleh perbedaan bagian eksplan daun yang digunakan. Kemunculan kalus lebih cepat jika eksplan daun yang permukaan atasnya menempel ke media. 10 ppm BAP + 3 ppm IBA memiliki rata-rata kemunculan kalus yang lebih cepat sedangkan 10 ppm BAP + 3 ppm 2,4-D memilki rata-rata jumlah kalus yang lebih banyak. Terdapat beberapa permasalahan yang ada pada penelitian ini diantaranya kontaminasi oleh bakteri/jamur, browning dan stagnansi pertumbuhan. Adanya proses metabolit sekunder pada tanaman kemenyan juga diduga mempengaruhi terhadap kemunculan kalus karena resin atau getah yang dihasilkan dapat menghambat proses induksi kalus.
Frakincense (Styrax benzoin) has many benefit both in terms of wood and non wood parts. The sap which produce from it become one of major export commodity in North Sumatera. One of the common issues are many people doesn�t know about the advantages of this plant even in Indonesia itself. This plant are cultivated mostly in North Sumatera, while in Java, this plant is not yet become an important commodity to get some serious concern. Regeneration by hard multiple generative underlie the tiisue culture research progress to produce a good quality seeds on mass amount in short time so it could be expand rapidly in Java. This research runs with an experiment by ZPT with 2 repetition of 2 treatment. The treatment combine are 10 ppm benzil amino purin(BAP) + 3 ppm dichloroxyapetic acid 2,4D and 10 ppm BAP + 3 ppm IBA. This research begins with the preparation of Frankincense plant of mount merapi, the sterilization of tools and room, the making of culture medium, sterilization of explan and planting of explan, and data collecting in both of quallitative and quantitative method. From the result of the research of 16 weeks, it occurs that there was a time diffrience of callus emergence. Callus emerges 2-3 weeks after culturation times. Time velocity diffrience was caused by the diffrience between explan part of leaves which are being used. The Callus emerges faster if some upper part of its plant stick to the media.10 ppm BAP + 3 ppm IBA has more fast emerge callus while 10 ppm BAP + 3ppm 2,4 D has more amount of callus. There are some problems related with this research such as mushroom and bacteria contamination, also the stagnancy of growth. The presence of second metabolite progress on Frakincense plant also expected to affect the emerges of callus caused by sap which could prevent the callus induction prigress
Kata Kunci : Styrax benzoin, Kultur Jaringan, Induksi kalus, IBA, 2,4-D