Komposisi Jenis Tumbuhan Bawah di Hutan Alam Kawasan Sondo Gunung Sumbing

IDA DARIA, Dr. Soewarno Hasanbahri, M.S

2015 | Tugas Akhir | D3 KEHUTANAN

Hutan adalah suatu wilayah yang memiliki banyak tumbuh-tumbuhan lebat yang berisi antara lain semai, sapihan, tiang, pohon, semak, dan tumbuhan bawah. Kehadiran tumbuhan bawah dapat memperbaiki kestabilan ekosistem pada hutan yang tidak sejenis (Heterogen) dan tidak seumur. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah dan kemampuan tumbuhan bawah untuk mempertahankan siklus hidroligis dan hara adalah contoh fungsional yang diperankan oleh tumbuhan bawah. Komposisi dan keanekragaman tumbuhan bawah ikut menentukan fungsi ekologi hutan. Pada umumnya tumbuhan bawah terdiri dari rumput-rumput, semak, perdu. Tumbuhan bawah mempunyai kemampuan menahan aliran permukaan sehingga tingkat erosi akan lebih rendah. Tumbuhan bawah menyediakan bahan organik, sehingga menciptakan iklim mikro yang baik bagi serangga pengurai. Penelitian mempunyai tujuan untuk mengetahui komposisi jenis tumbuhan bawah dan untuk mengetahui jenis yang dominan di kawasan hutan. Penelitian dilakukan di Hutan Alam Kawasan Sondo Gunung Sumbing yang berada di wilayah pengelolaan KPH Kedu utara, BKPH Temanggung, RPH Kecepit. Penelitian menggunakan metode petak ukur 2 x 2 di dalam titik pusat kuadran yang dilakukan setiap ketinggian tempat mulai dari 1834 sampai dengan 1950 m dpl. Sehingga dapat mengetahui komposisi yang ada di setiap ketinggian tempat untuk anakan alam dan tumbuhan bawah yang ada di lokasi penelitian, maka dapat menghitung indeks nilai penting (INP) berdasarkan Dombois dan Ellenberg 1974 dan mengetahui jenis yang dominan di kawasan tersebut. Dari hasil penelitian untuk nilai indeks nilai penting (INP) dari masing-masing kegiatan penelitian yang dilakukan didapat INP paling tinggi pada tumbuhan bawah sebesar 89,81 % terdapat pada jenis serunen (Eupatorium triplinerve Vahl) dengan frekuensi relatif sebesar 25,25 % dan kerapatan relatif sebesar 64,25 %. INP menggambarkan tingkat dominasi tumbuhan pada suatu kawasan.

A forest is an area which has plenty of dense vegetation that contains, among others, seedling, sapling, pole, tree, bush and undergrowth. The presence of undergrowth can improve the stability of the ecosystem in the heterogeneous and different age forest. The diversity of undergrowth and undergrowth's ability to maintain the hydrology and nutrient cycles are the functional examples, played by undergrowth. The diversity and composition of undergrowth will determine the ecological function of the forest. In general, undergrowth consists of grass, bushes, and shrubs. Undergrowth has the ability to resist the flow of the surface so that the attrition rate will be lower. Undergrowth provides organic materials, thus creating a good microclimate for the decomposers insect. The objective of this research is to determine the composition of undergrowth plants and to determine the dominant species in the forest area. This research was conducted at the Natural Forest of Sondo Region Mount Sumbing which is in the KPH North Kedu management area, BKPH Temanggung, RPH Kecepit. This research used 2 x 2 plots in the center point of the quadrant, which was done every altitude ranging from 1834 up to 1950 m above sea level. So that the composition in each altitude for natural seedlings and undergrowth plants that exist in the location under study can be known, it can calculate the important value index (IVI) based on Dombois and Ellenberg 1974 and knowing the dominant species in the region. The results of the research show that the important value index (IVI) from each research activities that were conducted, the highest IVI in the undergrowth of 89.81% contained in the serunen type (Eupatorium riparium) with the relative frequency of 25.25% and the relative density of 64.25%. IVI describes the level dominance of plants on a region. Key words: natural forest, undergrowth plants, relatif density, relative frequency, the important value index

Kata Kunci : hutan alam, tumbuhan bawah, kerapatan relatif, frekuensi relatiff, indeks nilai penting.