Kajian Ketepatan Penggunaan Antibiotik di Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta Tahun 2014
KHAIRUNNISA N S, Septimawanto Dwi P., M.Si., Apt.
2015 | Skripsi | S1 FARMASIPenyakit infeksi merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia. Obat yang digunakan dalam penanganan kasus infeksi tersebut adalah antibiotik. Seiring dengan banyaknya kasus infeksi, maka penggunaan antibiotik juga meningkat. Departemen Kesehatan pada tahun 2011 melaporkan bahwa penggunaan antibiotik sangat tinggi bahkan lebih dari 80% di banyak provinsi di Indonesia. Berbagai studi menemukan, sekitar 40% sampai 62% antibiotik digunakan untuk penyakit penyakit yang tidak memerlukannya. Tingginya tingkat penggunaan antibiotik yang tidak rasional merupakan salah satu penyebab timbulnya resistensi. Oleh sebab itu, perlu dilakukan evaluasi dan monitoring penggunaan antibiotik untuk meningkatkan efektivitas penggunaan antibiotik serta meminimalisir resistensi bakteri yang salah satunya dengan melakukan kajian ketepatan penggunaan antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau penggunaan antibiotik pada pasien rawat jalan Puskesmas Wirobrajan dilihat dari antibiotik yang paling banyak diresepkan, bentuk sediaan yang digunakan, serta ketepatan penggunaan obat dengan Pedoman Pengobatan Dasar Puskesmas tahun 2007, guideline WHO tahun 2001, dan Drug Information Handbook tahun 2006. Penelitian ini dirancang secara deskriptif dengan data retrospektif. Subyek penelitian ini adalah pasien Puskesmas Wirobrajan yang mendapatkan resep antibiotik periode Januari hingga Desember 2014. Sumber data yang diambil dari resep antibiotik. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Kajian penggunaan antibiotik menggunakan indikator ketepatan, antara lain tepat indikasi, tepat pemilihan antibiotik, tepat pasien, tepat dosis, tepat frekuensi, dan tepat durasi penggunaan antibiotik. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu sebanyak 393 antibiotik diresepkan di dalam 374 lembar resep dengan penggunaan antibiotik yang paling banyak adalah amoxicillin 62,34%. Sebanyak 70,48% antibiotik yang digunakan merupakan sediaan tablet. Hasil pengolahan data dengan menggunakan kategori tepat indikasi, tepat obat, tepat pasien, tepat dosis, tepat frekuensi, dan tepat durasi pemberian antibiotik berturut-turut adalah 66,31%; 75,00%; 100,00%; 69,35%; 87,10%; dan 56,45%.
Infectious diseases are major health issue in Indonesia. In this case, antibiotics are medicines used in the treatment of infections. As the infectious disease cases continuously growing, the uses of antibiotics are going to get bigger. In 2011, Ministry of Health reported that the uses of antibiotics were very high even it reached over 80% in many provinces in Indonesia. Various study have found that approximately 40 to 60% of antibiotics used for the diseases that do not need it. One of the factors that causes the emergence of resistance is the increasing of frequency of irrational use of antibiotics. Hence, it is necessary to evaluate and to monitor the use of antibiotics in order to increase its effectiveness and to minimize the bacterial resistance. The objectives of this research are to observe the prescribing and use of antibiotics for the patients in Puskesmas Wirobrajan. It is viewed from the most frequently prescribed antibiotic, the use of dosage form, the accuracy of medicine use based on Panduan Pengobatan Dasar Puskesmas 2007, WHO Guideline 2001, and Drug Information Handbook 2006. This research was a descriptive research with retrospective data. The subjects of this research were the patients in Puskesmas Wirobrajan who received antibiotic prescription for the period January to December 2014. The source of the data are antibiotic prescriptions and patients` medical record. Sampling was done by simple random sampling technique. In addition, prescribing is observed based on appropriate indication, the selection of appropriate antibiotic, appropriate patient, appropriate dosage, appropriate frequency, and appropriate duration of antibiotic use. The result of this research is 393 antibiotics which are prescribed in 374 prescription forms ; the most widely used antibiotics are amoxicillin with the percentage of 62,34%. Antibiotics with the percentage of 70,48% are tablet. The result of data processing, using appropriate indication, appropriate medicine, appropriate patient, appropriate dosage, appropriate frequency, appropriate duration of giving periodically, are 66,31%; 75,00%; 100,00%; 69,35%; 87,10%; 56,45%.
Kata Kunci : ketepatan, penggunaan, antibiotik, Puskesmas Wirobrajan