Laporkan Masalah

PERENCANAAN AGREGAT MENGGUNAKAN LEVEL STRATEGY DAN CHASE STRATEGY PADA INDUSTRI TEMPE UD. SUPER DANGSUL BANTUL, YOGYAKARTA

DESTI RAHMADHANI, Dr. Kuncoro Harto Widodo, STP, M. Eng

2015 | Tugas Akhir | D3 AGROINDUSTRI SV

UD. Super Dangsul merupakan industri yang bergerak dibidang pengolahan kedelai yaitu tempe. Brand yang dimiliki tempe ini adalah Super Dangsul. Pemasaran tempe Super Dangsul hanya di sekitar Yogyakarta. Dalam perkembangannya, tentu saja dibutuhkan suatu perencanaan dan pengendalian produksi. Perencanaan dan pengendalian produksi merupakan aktivitas yang dilakukan untuk mengelola proses produksi. Studi ini dilakukan untuk mengetahui perencanaan dan pengendalian produksi jangka menengah pada UD. Super Dangsul yaitu perencanaan agregat. Perencanaan agregat digunakan dalam menentukan jalan terbaik untuk memenuhi permintaan yang diprediksi dengan menyesuaikan nilai produksi, tingkat tenaga kerja, tingkat persediaan, pekerjaan lembur, tingkat subkontrak dan variabel lain yang dapat dikendalikan. Strategi yang digunakan yaitu Level Strategy(variasi jumlah persediaan) dan Chase Strategy(variasi jumlah pekerja). Perencanaan agregat ini bertujuan untuk meningkatkan beban fasilitas, menguji kecukupan kapasitas untuk memenuhi permintaan yang ada, merencanakan perubahan kapasitas untuk memenuhi fluktuasi permintaan serta untuk mendapatkan solusi terbaik dengan sumber daya yang tersedia. Total biaya perencanaan agregat yang digunakan untuk Level Strategyadalah Rp 157.490.691 dengan jumlah produksi reguler dan tenaga kerja tetap. Sedangkan Chase Strategymemiliki total biaya Rp 130.408.476 dengan jumlah produksi reguler mengikuti permintaan dan tenaga kerja disesuaikan dengan permintaan juga.

UD. Super Dangsul is engaged in the processing industry soybean namely tempe. Owned brand of tempe is Super Dangsul. Marketing Tempe Super Dangsul just around Yogyakarta. In the process, of course, required a production planning and control. Production planning and control are the activities undertaken to manage the production process. This study was conducted to determine the production planning and control medium term at UD. Super Dangsul called aggregate planning. Agregate planning used in determining the best way to meet the demand that is predicted by adjusting the value of production, labor rates, inventory levels, overtime work, the level of subcontracting and other variables that can be controlled. The strategy used is Level Strategy (variation amount of inventory) and Chase Strategy (variation of the number of employees). Aggregate planning aims to increase the load facility, adequacy test capacity to meet existing demand, capacity planning changes to meet fluctuations in demand and get the best solutions with the resources available. The total cost of planning aggregate used for Level Strategy is Rp 157.490.691 the number of regular production and labor remain. While Chase Strategy has a total cost of Rp 130.408.476 the number of regular production follow labor demand and adjusted to demand as well.

Kata Kunci : Peramalan, perencanaan agregat, Level Strategy, Chase Strategy

  1. D3-2015-337217-abstract.pdf  
  2. D3-2015-337217-bibliography.pdf  
  3. D3-2015-337217-tableofcontent.pdf  
  4. D3-2015-337217-title.pdf