Pengaruh Konsentrasi Asam Oleanolat Terhadap Persentase Perlekatan Candida albicans (Kajian in vitro)

FAILASOFIA, drg. Trianna Wahyu Utami, M.D.Sc., Ph.D. ; drg. Sri Larnani, M.D.Sc.

2015 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER GIGI

Candida albicans merupakan salah satu flora normal dalam rongga mulut tetapi dapat menjadi patogen dan menyebabkan infeksi yang disebut kandidiasis oral. Perlekatan menjadi tahap awal infeksi C. albicans dapat menjadi target untuk mencegah terjadinya infeksi. Asam oleanolat merupakan senyawa aktif yang terkandung dalam tanaman dan sudah diproduksi oleh industri kimia. Asam oleanolat memiliki kemampuan antifungi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi asam oleanolat terhadap perlekatan C. albicans secara in vitro. Perlekatan C. albicans dilakukan pada permukaan tabung kaca. Terdapat 6 kelompok perlakuan yaitu kontrol positif (chlorhexidine gluconate 0,2%), kontrol negatif (DMSO 0,1%), asam oleanolat konsentrasi 2,5x10-6 mg/ml, 5x10-6 mg/ml, 1x10-5 mg/ml, dan 2x10-5 mg/ml. Tabung reaksi berisi kaldu BHI dengan kloramfenikol, larutan uji masing-masing kelompok, dan suspensi C. albicans. Seluruh sampel diinkubasi selama 24 jam pada suhu 370C dengan posisi tabung diinklinasikan 300. Sampel tiap kelompok diuji spektrofotometri untuk melihat optical density sel yang melekat dan tidak melekat, sehingga didapat persentase perlekatan C. albicans. Hasil uji one way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan rerata persentase perlekatan C. albicans (p<0,05). Hasil uji Post-Hoc LSD menunjukkan adanya perbedaan rerata persentase antar kelompok yang signifikan (p<0,05) kecuali antara kelompok kontrol positif dan asam oleanolat konsentrasi 2x10-5 mg/ml (p>0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah asam oleanolat memiliki kemampuan menghambat perlekatan C. albicans secara in vitro. Asam oleanolat konsentrasi 2x10-5 mg/ml memiliki kemampuan yang sama dengan chlorhexidine gluconate 0,2% dalam menghambat perlekatan C. albicans.

Candida albicans is normal flora in the oral cavity but can be pathogenic and causing infections called oral candidiasis. Adhesion is initial stage of C. albicans infections that can be a target to prevent infection. Oleanolic acid is the active compound contained in many plants and has been produced by chemical industry. Oleanolic acid has antifungal properties. This study aims to determine effect of oleanolic acid concentration towards adherence percentage of C. albicans in vitro. Adhesion of C. albicans carried on the surface of the glass tube. There were six groups i.e. positive control (chlorhexidine gluconate 0.2%), negative control (DMSO 0.1%), oleanolic acid concentration 2.5x10-6mg/ml, 5x10-6mg/ml, 1x10-5 mg/ml, and 2x10-5mg/ml. Test tubes containing BHI broth with chloramphenicol, test solution of each group, and suspension of C. albicans. It was incubated for 24 hours at 370C with an angle 300. The sample of each group were tested using spectrophotometry to get optical density of adherence cells and non-adherence cells. In order to get the percentage of C. albicans adherence. One-way ANOVA test showed the differences mean percentage of C. albicans adhesion (p<0.05). Post-hoc LSD test showed mean percentage difference between groups was significant (p<0.05) except between positive control group and oleanolic acid concentration of 2x10-5mg/ml (p> 0.05). The conclusion of this study is oleanolic acid had ability to inhibit adhesion of C. albicans in vitro. Oleanolic acid concentration of 2x10-5mg/ml had same ability with chlorhexidine gluconate 0.2% in inhibiting adhesion of C. albicans.

Kata Kunci : Candida albicans, asam oleanolat, perlekatan, permukaan kaca