Laporkan Masalah

EVALUASI PENERAPAN SANITASI PEKERJA TERHADAP KEAMANAN AIR MINUM DALAM KEMASAN 'UTRA' DI PT.GUWATIRTA SEJAHTERA

SARTIKA RATNA PERTIW, Darmawan Ari Nugroho, STP, MP

2015 | Tugas Akhir | D3 AGROINDUSTRI SV

Sanitasi merupakan usaha menghilangkan faktor-faktor yang berkaitan dengan perpindahan penyakit serta menjaga kebersihan agar tercipta kondisi yang bersih secara fisik, kimiawi, dan mikrobiologis. Sanitasi Pekerja menjadi perhatian tersendiri karena pekerja adalah salah satu obyek yang berhubungan langsung dengan produk, sehingga kemungkinan terjadinya perpindahan penyakit dari pekerja ke produk cukup tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kesesuaian praktek sanitasi pekerja, penyebab ketidaksesuaian praktek sanitasi pekerja dan menganalisis dampak sanitasi pekerja terhadap kualitas air minum dalam kemasan. Pengamatan sanitasi pekerja dilakukan pada perusahaan air minum dalam kemasan "UTRA" PT. Guwatirta Sejahtera. Penerapan kesesuaian sanitasi pekerja pada industri dibandingkan dengan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.03.1.23.04.12.2206 Tahun 2012 Tentang Cara Produksi Pangan yang Baik untuk Industri Rumah Tangga. Identifikasi penyebab ketidaksesuaian sanitasi pekerja dilakukan menggunakan alat bantu berupa diagram pareto, analisis 5 Why's, dan diagram ishikawa. Sebanyak 57,6% praktek sanitasi pekerja telah sesuai dengan standard BPOM RI dan 42,4% tidak sesuai. Masalah utama ketidaksesuaian sanitasi pekerja terletak pada aspek kebersihan pekerja yaitu pekerja tidak mencuci tangan sebelum dan setelah bekerja, setelah menyentuh alat kotor, serta setelah keluar dari toilet.Penyebab ketidaksesuaian praktek sanitasi pekerja adalah sistem manajemen yang kurang memperhatikan pentingnya sanitasi.Dampak dari penerapan sanitasi pekerja terhadap kualitas air minum dalam kemasan "UTRA" telah memenuhi persyaratan SNI 01-3553-2006.

Sanitation is an effort to eliminate the factors relating to the transfer of disease and maintain cleanliness in order to create a clean condition physically, chemically and microbiologically. Sanitation Workers become of particular concern because workers is one of the objects that are directly related to the product, so the possibility of disease transfer from workers to product high enough. The purpose of this study was to identify the suitability of worker sanitation practices, cause mismatches sanitation practices and analyzing the impact of sanitation workers working on the quality of bottled water. Observations sanitation workers conducted in the bottled water company 'UTRA' PT. Guwatirta Sejahtera. The application of the suitability of sanitation workers in the industry compared to the Regulation of the National Agency of Drug and Food of the Republic of Indonesia Number HK.03.1.23.04.12.2206 Year 2012 About How Good Food Production for Domestic Industry. Identify the cause of the discrepancy sanitation workers performed using tools such as Pareto diagrams, 5 Why's analysis and ishikawa diagram. A total of 57.6% of workers sanitary practices are in accordance with standard BPOM RI, and 42.4% are not appropriate. The main problem lies in the discrepancy sanitation worker hygiene aspects of workers that workers do not wash their hands before and after work, after touching dirty tools, as well as out of the toilet. Cause discrepancy sanitation practices are labor management system less attention to the importance of sanitation. The impact of the implementation of sanitation workers on the quality of bottled water 'UTRA' has fulfilled the requirements of SNI 01-3553-2006.

Kata Kunci : Sanitasi pekerja, peraturan BPOM RI, diagram pareto, analisis 5 Why's

  1. D3-2015-327987-abstract.pdf  
  2. D3-2015-327987-bibliography.pdf  
  3. D3-2015-327987-tableofcontent.pdf  
  4. D3-2015-327987-title.pdf