Laporkan Masalah

Komparasi Perkembangan Spasial Kota-Kota Baru di DKI Jakarta

DEWI MUTIA FARIDA, M. Sani Roychansyah, S.T., M.Eng., D.Eng

2015 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Diantara maraknya kemunculan kota-kota baru menghiasi kota-kota besar di Indonesia, salah satunya terjadi di DKI Jakarta.Kota baru yang lahir di atas lahan kota administrasi tertentu menimbulkan dampak, khususnya pada aspek spasial yang menunjukan perkembangan spasial kotanya. Jika dikomparasikan, perkembangan spasial yang terjadi pada setiap kota barunya bisa menunjukkan kecenderungan yang sama namun jika diteliti lebih dalam lagi juga bisa memiliki perbedaan dan spesifikasi tertentu. Perkembangan tersebut tidak hanya terjadi di dalam kota baru itu tapi juga seringkali meluas hingga ke wilayah yang ada di sekitarnya baik dalam skala kelurahan, kecamatan, dan kota. Penelitian ini menggunakan metode deduktif eksploratif. Metode deduktif yaitu mencari hubungan konsep dan teori yang relevan dengan kondisi di lapangan dengan menggunakan variabel yang telah ditentukan. Pendekatan eksploratif menunjukan analisis dan penyajian data dalam bentuk kuantitatif yang kemudian dieksplor secara kualitatif. Dalam melakukan tautan dan komparasinya digunakan metode skoring dengan pembobotan ranking. Hasil menunjukan perkembangan spasial kota-kota baru di DKI Jakarta yang ditunjukan melalui aspek guna lahan, infrastruktur fasilitas, dan mobilitas memiliki perbedaan ketika dibandingkan pada setiap kota barunya dan pada setiap skala kotanya. Diantara keempat kota baru yang dijadikan studi kasus, yang paling maju dan berkembang adalah Kelapa Gading dan Pondok Indah. Hal ini didukung dengan kedudukan dan eksistensi kedua kota baru tersebut cukup tinggi di DKI Jakarta. Namun kota baru yang paling menunjukkan perkembangan spasial yang paling pesat selama kurun waktu tahun 2004 hingga 2014 adalah Pantai Indah Kapuk yang ditunjukan dengan perubahan guna lahan dan pertumbuhan fasilitas yang tertinggi. Jika dikomparasikan terhadap daerah sekitarnya yaitu pada skala kelurahan dan kecamatan, perkembangan spasial Kelapa Gading cukup mendominasi dan Pondok Indah cukup seimbang, sedangkan untuk Pantai Indah Kapuk dan Bintaro Jaya tidak terlalu dominan dan cenderung tertinggal. Selain itu terdapat pula faktor-faktor yang diindikasi mempengaruhi perkembangan spasial kota-kota baru di DKI Jakarta yaitu periodisasi dan lokasi.

Among the rise of the birth of new towns decorating several big cities in Indonesia, some of them are located in DKI Jakarta. New towns that were developed on the land area of administrative cities attracted some effects to appear, especially in spatial aspect of the administrative cities that show the spatial development of the city. When compared, the spatial development that occurs in every new town can show the same trend, but if examined more deeply can also have difference and specification. The development did not only occur at the new towns but also often spread to surrounding areas in both scale village, district, and city. This research uses deductive exploratory method. Deductive method was used to look for relationships of concepts and theories that are relevant to the conditions in the field using a variable that has been determined. Explorative approach shows the analysis and presentation of data in the form of quantitative later explored qualitatively. Then to link and to compare the result, this research used scoring method weighted ranking. This research shows the spatial development of new towns in DKI Jakarta indicated through aspects of land use, infrastructure facilities, and mobility have differences when compared to any of his new city and on every scale city. Among the four new city where used as a case study, Kelapa Gading and Pondok Indahare the two most developed new towns. This is supported by both, the existence of both the position and the new city is quite high in DKI Jakarta. The new town that shows the highest growth rate of spatial development during year 2004 until 2014 is Pantai Indah Kapuk, it is indicated by the high growth rate of land use change and facilities. In term of the new towns and surrounding area spatial development comparison, in scale of a village and district, Kelapa Gading dominated the development comparison between village and district, followed by Pondok Indah which is at the same level of development. Meanwhile Pantai Indah Kapuk and Bintaro Jaya were behind the development of the village and the district. There are several factors that are indicated to influence the spatial development of new towns in DKI Jakarta, which are periodization and location.

Kata Kunci : Kota baru, Perkembangan spasial, DKI Jakarta, Komparasi / New town, Spatial development, Jakarta, Comparison