OPTIMASI FORMULA SNEDDS KOMBINASI FRAKSI ETIL ASETAT DARI EKSTRAK ETANOLIK KERING PEGAGAN DAN FRAKSI ETANOLIK DARI EKSTRAK KERING HERBA MENIRAN MENGGUNAKAN MINYAK NABATI

SATYARUKMI WENING P, Dr.rer.nat. Ronny Martien, M.Si.

2015 | Skripsi | S1 FARMASI

Pegagan dan meniran merupakan tanaman yang mempunyai aktivitas imunomodulator dengan dosis masing-masing 100-500 mg/kg BB dan 3 x 50 mg. Kombinasi keduanya diharapkan dapat meningkatkan aktivitas imunomodulator. Senyawa aktif yang terkandung dalam tanaman ini yaitu asiatikosida (pegagan) dan flavonoid (meniran) sulit diabsorbsi sehingga bioavailabilitasnya rendah. Oleh karena itu, kedua tanaman ini diformulasikan dalam bentuk SNEDDS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi surfaktan dan ko-surfaktan dalam formulasi sehingga dihasilkan SNEDDS yang jernih, teremulsifikasi secara spontan, dan stabil dalam AGF dan AIF. Komposisi SNEDDS ditentukan berdasarkan uji kelarutan. Surfaktan dan ko-surfaktan dioptimasi dengan SLD menggunakan software Design Expert 7.1.5 menghasilkan 8 run percobaan. Parameter untuk penentuan formula optimum adalah kejernihan (% transmitan), waktu emulsifikasi dalam AGF, dan AIF. Semua formula diuji stabilitasnya pada saluran cerna. Verifikasi formula optimum dilakukan dengan single sample t-test menggunakan software OpenStat 2012. Formula SNEDDS optimum dievaluasi ukuran dan distribusi droplet emulsi yang dihasilkan. SNEDDS kombinasi fraksi etil asetat pegagan dan fraksi etanolik meniran (1:1) dihasilkan dari VCO sebagai fase minyak, tween 80 sebagai surfaktan, dan PEG 400 sebagai ko-surfaktan (1:4:1 v/v). Formula SNEDDS optimum menghasilkan emulsi jernih dengan nilai transmitan 80,6%, waktu emulsifikasi dalam AGF 23,28 detik dan di AIF 27,36 detik, serta ukuran rata-rata droplet emulsi 21,3 nm yang seragam dengan nilai PI 0,326. Nanoemulsi yang dihasilkan stabil dalam AGF lebih dari 4 jam, dan lebih dari 1 hari dalam AIF. SNEDDS kombinasi fraksi etil asetat pegagan dan fraksi etanolik meniran diharapkan menjadi inovasi baru dalam pengembangan sediaan farmasi sebagai alternatif penghantaran oral yang efektif dan efisien.

Pegagan and meniran are plants that have immunomodulator activity with each dose of 100-500 mg/kg and 3 x 50 mg daily. The combination of both is expected to improve immunomodulator activity. Active compounds contained in these plants is asiaticoside (Centella asiatica) and flavonoids (meniran) hard to absorb, so which have low bioavailability. Therefore, both of these plants arSe formulated into SNEDDS. The purpose of this research is to determine the combination of surfactant and co-surfactant to produce clear SNEDDS, emulsified spontaneously, and stable in AGF and AIF. The composition of SNEDDS is determined by solubility test. Surfactant and co-surfactant optimized with SLD using Design Expert 7.1.5, that generates 8 trial run. Parameters for the determination of the optimum formula is the clarity (% transmittance), emulsification time in AGF and AIF. All formulas are tested stability in the gastrointestinal tract. Optimum formula is verified by single sample t-test using software OpenStat 2012. Droplet size and its distribution result is measured from optimum SNEDDS formula. SNEDDS that consist from ethyl acetate fraction of Centella asiatica and ethanolic fraction of meniran (1: 1) is produced from VCO as oil phase, tween 80 as surfactant, and PEG 400 as co-surfactant (1: 4: 1 v/v). Optimum SNEDDS formula produces clear emulsion with transmittance value of 80.6%, emulsification time in AGF 23.28 seconds and 27.36 seconds in the AIF, as well as the average size of emulsion droplets 21.3 nm with PI value of 0.326. This nanoemulsion is stable in AGF at four hours, and at one day in the AIF. SNEDDS that consist from ethyl acetate fraction of Centella asiatica and ethanolic fraction of meniran expected to be a new innovation in the development of pharmaceutical dosage system as an effective and efficient drug delivery system.

Kata Kunci : pegagan, meniran, SNEDDS, minyak nabati