Laporkan Masalah

Prarancangan Pabrik Tetrafluoroethylene dari Chlorodifluoromethane dengan Kapasitas 24.000 Ton/Tahun

WAHYU FAIZAL ARDY, Indra Perdana, S.T., M.T., Ph.D

2015 | Skripsi | S1 TEKNIK KIMIA

Tetrafluoroethylene (TFE) merupakan produk intermediate yang juga bahan baku (monomer) dalam pembuatan Polytetrafluoroethylene (PTFE) atau yang lebih dikenal dengan nama Teflon. Bahan tersebut memiliki sifat yang sangat reaktif dan hazardous. Karena TFE merupakan bahan baku dari PTFE maka jumlah kebutuhan TFE sangat langsung berkaitan dengan kapasitas produksi PTFE. Pabrik TFE ini didesain dengan kapasitas 24.000 ton/tahun dengan bahan baku Chlorodifluoromethane (CDM) menggunakan metode Thermal Pyrolisis of Chlorodifluoromethane. Secara umum, pembuatan TFE terdiri dari 3 tahap sebagai berikut : (i) persiapan bahan baku CDM, (ii) pirolisis CDM menjadi TFE dan produk lain seperti HCl, C3F6, c-C4F8, dan C2HClF4, (iii) pemurnian produk utama TFE dan produk samping berupa HCl 35%. Sebagai sarana pendukung, kebutuhan utilitas antara lain air sebanyak 13.316 kg/jam, listrik sebesar 1.390,40 kW, refrigeran sebayak 101.865 kg/jam, udara tekan sebanyak 90 m3/jam, dan steam sebanyak 310,5 kg/jam. Sumber air baku diperoleh dari air laut sedangkan kebutuhan listrik diperoleh dari PLN. Pabrik TFE akan didirikan di Dumai, Riau dengan membutuhkan pekerja sebanyak 173 orang dengan luas tanah sebesar 62500 m2. Hasil perhitungan analisis ekonomi menujukkan bahwa nilai modal tetap sebesar $ 14.727.771,14 + Rp 318.996.795.531,10; dan modal kerja $ 47.211.904,32 + Rp 14.449.963.601,60. Pada kapasitas produksi 100%, ROI before tax sebesar 45,2 %, ROI after tax 23 %, POT before tax 1,81 tahun, POT after tax 3,07 tahun, dengan BEP 40,4 %, SDP pada 23 %, dan 19,65 % untuk DCFRR. Berdasarkan hasil analisis ekonomi, pabrik TFE dengan kapasitas 24.000 ton/tahun layak untuk dikaji lebih lanjut.

Tetrafluoroethylene (TFE) merupakan produk intermediate yang juga bahan baku (monomer) dalam pembuatan Polytetrafluoroethylene (PTFE) atau yang lebih dikenal dengan nama Teflon. Bahan tersebut memiliki sifat yang sangat reaktif dan hazardous. Karena TFE merupakan bahan baku dari PTFE maka jumlah kebutuhan TFE sangat langsung berkaitan dengan kapasitas produksi PTFE. Pabrik TFE ini didesain dengan kapasitas 24.000 ton/tahun dengan bahan baku Chlorodifluoromethane (CDM) menggunakan metode Thermal Pyrolisis of Chlorodifluoromethane. Secara umum, pembuatan TFE terdiri dari 3 tahap sebagai berikut : (i) persiapan bahan baku CDM, (ii) pirolisis CDM menjadi TFE dan produk lain seperti HCl, C3F6, c-C4F8, dan C2HClF4, (iii) pemurnian produk utama TFE dan produk samping berupa HCl 35%. Sebagai sarana pendukung, kebutuhan utilitas antara lain air sebanyak 13.316 kg/jam, listrik sebesar 1.390,40 kW, refrigeran sebayak 101.865 kg/jam, udara tekan sebanyak 90 m3/jam, dan steam sebanyak 310,5 kg/jam. Sumber air baku diperoleh dari air laut sedangkan kebutuhan listrik diperoleh dari PLN. Pabrik TFE akan didirikan di Dumai, Riau dengan membutuhkan pekerja sebanyak 173 orang dengan luas tanah sebesar 62500 m2. Hasil perhitungan analisis ekonomi menujukkan bahwa nilai modal tetap sebesar $ 14.727.771,14 + Rp 318.996.795.531,10; dan modal kerja $ 47.211.904,32 + Rp 14.449.963.601,60. Pada kapasitas produksi 100%, ROI before tax sebesar 45,2 %, ROI after tax 23 %, POT before tax 1,81 tahun, POT after tax 3,07 tahun, dengan BEP 40,4 %, SDP pada 23 %, dan 19,65 % untuk DCFRR. Berdasarkan hasil analisis ekonomi, pabrik TFE dengan kapasitas 24.000 ton/tahun layak untuk dikaji lebih lanjut.

Kata Kunci : Chlorodifluoromethane, Tetrafluoroethylene, Pirolisis, Pabrik

  1. S1-2015-319134-abstract.pdf  
  2. S1-2015-319134-bibliography.pdf  
  3. S1-2015-319134-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2015-319134-title.pdf