Analisis Resepsi Audiens terhadap Pesan Kritik Sosial dalam Tayangan Televisi Wayang Kampung Sebelah
RISA LISTIANI, Dr. Muhamad Sulhan, SIP, MSi
2015 | Skripsi | S1 ILMU KOMUNIKASIPenelitian ini menggunakan analisis resepsi berdasarkan ilmu budaya, yang menunjukkan bahwa audiens secara aktif menonton televisi dan secara kritis serta sosial membuat makna atas media dan menginterpretasikannya. Peneliti meneliti data dari wawancara individu dan mengidentifikasi bagaimana empat penonton tayangan televisi Wayang Kampung Sebelah secara individu menginterpretasi pesan kritik sosial yang terkandung dalam tayangan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa audiens menggunakan frame of reference dan field of experience mereka masing-masing untuk menginterpretasi pesan kritik sosial serta tayangannya secara kritis. Beberapa audiens yang memiliki pengetahuan tentang wayang cenderung untuk mengaitkan pesan dengan ideologi dalang Wayang Kampung Sebelah. Mereka juga menyebutkan bahwa menyaksikan pertunjukan wayang di televisi berbeda dibandingkan menyaksikan secara langsung. Beberapa audiens lain yang memiliki sedikit pengetahuan tentang wayang cenderung untuk mengaitkan pesan dengan pengalaman pribadi mereka. Audiens mengaku menerima dan memahami pesan kritik sosial, namun pemahaman mereka tidak serta merta mengubah perilaku mereka. Bagi para audiens, tayangan Wayang Kampung Sebelah memperluas pandangan mereka tentang kehidupan. Pada dasarnya televisi digunakan sebagai sebuah media untuk berbagi pengalaman budaya dan sosial dalam komunikasi antar manusia, dan makna media secara sosial dibangun melalui interaksi dan pikiran.
This study uses reception analysis based in cultural studies, which argues that audiences actively view media and critically and socially create media meanings and interpretations. Examining data from individual interviews, the author identifies how four television viewers individually interpret social criticism messages contained in Wayang Kampung Sebelah show on television. The results indicate that viewers use their individual frame of reference and frame of experience to critically interpret social criticism messages, as well as the puppet show itself. Some viewers who deeply understand about puppet leather show tend to relate the message to the puppeteer ideology. They also mention that watching puppet show on television has different ambience compare to the live show. Some other viewers who have less knowledge are likely to relate the message to their personal experiences. The viewers receive social criticism message of the show but does not use them as the cornerstone of behavior. For the audiences, social criticism in the Wayang Kampung Sebelah show broadens their views about this life. In the bottom line, television is used as a shared cultural experience and social capital in active collaborative talk, and media meanings are socially constructed through interactions and state of mind.
Kata Kunci : analisis resepsi audiens, audiens aktif, pesan kritik sosial, Wayang Kampung Sebelah