PENGARUH SUHU UDARA INLET DAN DEBIT UDARA PENGERING TERHADAP KUALITAS FISIK BUBUK STEVIA (Stevia rebaudiana Bertoni) HASIL PENGERINGAN DENGAN SPRAY DRYER
SUSI SUSANTI, Dr. Joko Nugroho WK, STP. M.Eng;Dr. Ir. Nursigit Bintoro, M.Sc.
2015 | Skripsi | S1 TEKNIK PERTANIANDaun stevia merupakan bahan pemanis alami dengan kelebihan tingkat kemanisan 200-300 kali dari gula tebu. Pembudidayaan stevia yang relatif mudah dan aman jika dikonsumsi karena bersifat non karsinogenik dan rendah kalori menjadikan pemanis stevia sebagai alternatif pengganti dari pemanis sintesis. Ekstraksi daun stevia pada penelitian ini menggunakan suhu 100 (Derajat Celcius) dan waktu perendaman 20 menit dengan pelarut air. Laju bahan diatur dengan menggunakan tekanan kompressor sebesar 2 Bar dan konsentrasi maltodekstrin yang digunakan 25 (persen). Untuk mendapatkan pemanis stevia dilakukan pengolahan stevia menjadi bubuk menggunakan spray dryer dengan atomizer tipe pneumatic. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu udara inlet dan debit udara pengering terhadap kualitas fisik bubuk stevia dan kinerja alat spray dryer. Variasi suhu udara inlet yang digunakan adalah 160 (Derajat Celcius), 180 (Derajat Celcius), 200 (Derajat Celcius) dan variasi debit udara pengering 0,0066 m3/s, 0,0075 m3/s dan 0,0082 m3/s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu udara inlet berpengaruh nyata terhadap kadar air, bulk density, wettabillity, derajat keputihan, dan kelarutan. Debit udara pengering berpengaruh nyata terhadap rendemen dan efisiensi produksi. Semakin tinggi suhu udara inlet dan debit udara pengering menyebabkan penurunan kadar air akhir dan bulk density, namun nilai kelarutan, wettability dan derajat keputihan akan meningkat. Ukuran partikel yang dihasilkan tergolong halus (81 (persen) lolos mesh 100). Perlakuan yang menghasilkan bubuk stevia dengan kualitas terbaik ialah perlakuan dengan suhu inlet 200 (Derajat Celcius) dan debit 0,0082 m³/s.
Stevia leaf is natural sweetener with high level of sweetness 200-300 times of cane sugar. The cultivation of stevia which relatively easy and safe if its consummed because non carcinogenic natured and low calorie make stevia sweetener as an alternative to sweeteners synthesis. Stevia extraction of this research used temperature 100 (celcius degree) and soaking time was 20 minutes with water solvent. The feed flow rate was set by pressure of 2 bar in compressor and maltodekstrin concentration is used 25 (percent). To get the stevia sweetener conducted a pulverization process by way of spray drying equiped by an atomizer of pneumatic type. This research aimed to determine the effect of inlet air temperature and drying airflow on the physical quality of stevia powder and performance of spray dryer. Inlet air temperature variation used was 160 (celcius degree), 180 (celcius degree), 200 (celcius degree) and drying airflow variations was 0,0066 m3/s, 0,0075 m3/s and 0,0082 m3/s. The results showed that the inlet air temperature significant affect on the moisture content, bulk density, wettabillity, degree of whiteness, and sollubility. Drying airflow significant affect on the yield and production efficiency. The increase in inlet air temperature and drying airflow maked the moisture content and bulk density will decreases but solubility, wettability, degree of whiteness, will increases. The resulting particle size classified as fine (81 (percent) passes 100 mesh). The combination of inlet temperature of 200 (celcius degree) and 0,0082 m³/s drying air flow produces stevia powder with the best quality.
Kata Kunci : Spray dryer, stevia, debit udara, suhu udara inlet.