Laporkan Masalah

Upaya Turki dalam Memenuhi the Copenhagen Criteria sebagai Syarat Keanggotaan Uni Eropa

MEILINDA SARI Y, Drs. Muhadi Sugiono, M. A.

2015 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Proses masuknya Turki ke Uni Eropa merupakan proses keanggotaan terlama dibandingkan dengan negara-negara lain. Sejak tahun 1987, Turki secara resmi telah menunjukan keinginannya untuk memiliki hubungan lebih dekat dengan mengajukan permohonan keanggotaan penuh ke Uni Eropa. Namun, proses keanggotaan Turki tidak berjalan dengan lancar terlebih karena permasalahan-permasalahan yang masih belum diakomodasi dengan baik oleh pemerintah Turki. Dari sekian banyak permasalahan domestik Turki yang sudah menunjukan perubahan positif, tertinggal masalah hak minoritas dan kebebasan beragama yang masih menjadi salah satu penghambat dalam proses keanggotaan. Menurut Uni Eropa, Turki belum mampu memenuhi kriteria politik dalam the Copenhagen Criteria. Minoritas Kurdi dan Komunitas Alevi di Turki menjadi salah satu sorotan utama Uni Eropa dalam mengukur kapabilitas Turki mengatasi permasalahan domestik. Sejak AKP mendominasi perpolitikan Turki di tahun 2002, partai yang cenderung pro-Uni Eropa ini berusaha melakukan berbagai upaya untuk memenuhi kriteria-kriteria dalam the Copenhagen Criteria. Sejauh mana Turki telah menerapkan upaya-upaya untuk mengakomodasi orang-orang Kurdi dan Alevi, sehingga menunjukan konsistensi terhadap the Copenhagen Criteria akan menjadi salah satu indikator bagi Uni Eropa untuk menentukan nasib keanggotaan negara ini.

Turkey's accession to European Union is arguably as the longest accession process compared to the other states. Since 1987, Turkey was officially shown their willingness to strengthen relationship by submitting membership application to European Union. However, accession process is not running smoothly due to domestic problems which have not been well-accommodated by Turkish government. Actually, Turkey has several domestic problems that should be overcome, but minority and religious rights are still left behind as one of prominent obstacles of EU's membership. According to European Union, Turkey has not fulfilled the political criteria based on the Copenhagen Criteria. Kurdish minority and Alevi's community also become one of European Union's political concerns in terms of measuring Turkey's capabilities in overcoming domestic problems. Since AKP came into power in 2002, this party which tends to be pro-European Union has struggled to do several attempts to fulfill the Copenhagen Criteria. To what extent Turkey has implemented their attempts to accommodate Kurdish and Alevis until showing their consistency towards the Copenhagen Criteria will be one of measurements for European Union to determine Turkey's membership.

Kata Kunci : Turki, Uni Eropa, AKP, Minoritas Kurdi, Komunitas Alevi, the Copenhagen Criteria