Laporkan Masalah

China's Aggressive Foreign Policy on Territorial Dispute in East China Sea: Foreign Policy Analysis under Hu Jintao's Administration

ERNESTO VALEN C, Dr. Nur Rachmat Yuliantoro, MA

2015 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Para pembuat kebijakan di seluruh dunia menetapkan mata pada perilaku internasional cina saat ini. Diberdayakan oleh kekuatan militer yang dimodernisasi, Cina telah secara aktif melaksanakan pendekatan agresif di Laut Cina Timur, merusak hubungan dengan negara tetangga serta Amerika Serikat. militer cina telah dipanaskan ketegangan di wilayah oleh secara teratur mengganggu perang Jepang dan AS yang melewati laut. Cina juga melibatkan dalam militer ketegangan dengan Jepang mengenai klaim teritorial mereka masing-masing pulau Senkaku Diayou. Tidak hanya menghasilkan kegelisahan dan ketegangan di Asia, mereka juga berbeda dengan prinsip "pembangunan damai" dalam kebijakan luar negeri Cina. Masalah ini menghasilkan kecurigaan tentang Chinas nyata niat dan mengemudi faktor di balik ini agresif bergerak. Melihat Cina kebijakan luar negeri wacana sebagai masalah, Skripsi ini menyelidiki dan menjelaskan menentukan agresivitas cina di bawah pemerintahan Hu Jintao. penulis mengidentifikasi dan memeriksa baik nasional maupun internasional kendala politik yang berbentuk cina kebijakan luar negeri membuat keputusan pada Laut Cina Timur selama masa jabatannya di kantor. Tulisan ini berpendapat bahwa ada 3 driver utama di balik perilaku agresif Cina saat ini, yaitu masalah energi, nasionalisme, dan faktor pencegahan.

Policy makers across the world set eyes on current China's international behavior. Empowered by modernised military power, China has actively carried out aggressive approach in the East China Sea, damaging relations with its neighboring countries as well as the United States. China's military has heated up the tension in the region by regularly interfering Japan and U.S. warships passing the sea. China also involves in military tension with Japan regarding their respective territorial claim on Senkaku/Diayou Island. Not only generate uneasiness and tension in Asia, they also are different with the principle of peaceful developmental in China's foreign policy. This issue generates curiousity about China's real intention and driving factors behind these aggressive moves. Looking at China's foreign policy discourse as a problem, this Skripsi investigates and explains the determinant of China's aggressiveness under Hu Jintao administration. The writer identify and examine both national and international political constraint that shaped China's foreign policy decision making on East China Sea during his term in office. This writing argues that there are 3 primary drivers behind current China aggressive behavior, namely energy issue, popular nationalism, and deterrence factor.

Kata Kunci : China, foreign policy, East China Sea.