Budaya Organisasi dalam Organisasi Publik Studi Kasus Budaya Religius Islam di SMA Negeri 1 Yogyakarta

AGTIARA ROOVIUKA P, Drs. H. Suharyanto, M.Si

2015 | Skripsi | S1 ILMU ADMINISTRASI NEGARA (MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK)

Potret mengenai diterapkannya nilai Islam pada sekolah-sekolah Umum Negeri di Kota Yogyakarta merupakan suatu fenomena menarik yang telah terjadi beberapa tahun belakangan ini. Adanya larangan tidak tertulis untuk berboncengan dengan lawan jenis serta penampilan siswa siswi yang menutup aurot, seperti jilbab besar, memakai kaos lengan panjang dan celana panjang didalam seragam bagi siswa putri merupakan salah satu contoh sederhana. Namun, hal ini menimbulkan kekhawatiran adanya pandangan negatif dan perlakuan yang berbeda terhadap siswa yang berbeda agama atau non Muslim. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan guna menelisik bagaimana budaya organisasi yang berdasarkan nilai Islam diterapkan di SMA Negeri 1 Yogyakarta, membentuk perilaku siswa Muslim terhadap siswa yang berbeda agama pada kegiatan ekstrakurikuler di sekolah pada tahun 2010-2015. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara kepada pihak-pihak terkait dan dukungan data sekunder maupun literatur. Temuan di lapangan menunjukkan penerapan nilai Islam yang kuat berdampak pada pergerakan siswa non Muslim terhadap beberapa ekstrakurikuler di sekolah.

Images on the implementation of Islamic values on the General State schools in Yogyakarta City is an interesting phenomenon that has occurred in recent years. The prohibition is not written to tandem with the opposite sex and the appearance of students who cover aurot, such as large veil, wear long-sleeved shirts and long pants for female student in uniform is one simple example. However, this raises concerns for the negative outlook and the unequal treatment of students of different religions or non-Muslim. Therefore, this study was conducted to probe how organizational culture based on Islamic values applied in SMAN 1 Yogyakarta, forming a Muslim student's behavior towards students of different religions in extracurricular activities at school in 2010-2015. Data were collected through interviews to the relevant parties and the support of secondary data and literature. Evidence suggests the application of Islamic values impact on the movement of non-Muslim students to some extracurricular in school.

Kata Kunci : budaya organisasi, budaya religius Islam, diskriminasi, SMA Kota Yogyakarta