Dominasi Bahasa Asing terhadap Bahasa Jepang dalam Penamaan
YUSHI TURSINA N P, Drs. Mulyadi, M.A.
2015 | Skripsi | S1 SASTRA JEPANGKetika mendengar nama badan usaha Yamaha, Honda, dan Bandai tentu akan mudah diketahui bahwa perusahaan tersebut ialah perusahaan Jepang, dikarenakan dari pelafalannya memang pelafalan bahasa Jepang. Akan tetapi, ketika melihat nama seperti Bridgestone, dan Paramount Bed di brosur lowongan pekerjaan perusahaan Jepang, tentu akan sulit dipercaya jika keduanya merupakan perusahaan Jepang karena penamaannya menggunakan bahasa Inggris. Ternyata tidak hanya dua badan usaha tersebut saja, namun ditemukan banyak badan usaha di Tokyo yang menggunakan bahasa asing. Maka dari itu, penulis tertarik untuk mengetahui bentuk dominasi bahasa asing dalam penamaan badan usaha. Penelitian ini juga merupakan bentuk kerjasama dengan Drs. Mulyadi, M.A yang bertemakan dominasi dan resistensi bahasa Jepang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kuantitatif. Tahap pengumpulan data dilakukan dengan mencari nama-nama badan usaha di Tokyo yang menggunakan bahasa asing, kemudian dari data tersebut kembali dipilah dan dikelompokkan berdasarkan asal bahasa dan bentuknya. Hasil analisis kemudian dipaparkan menggunakan metode deskriptif analisis. Dari 1204 badan usaha yang terdapat di Tokyo, ditemukan 365 badan usaha yang menggunakan bahasa asing dalam penamaannya, dengan urutan Bahasa Inggris (331), Bahasa Latin (15), Bahasa Perancis (6), Bahasa Spanyol (4), Bahasa Jerman (3), Bahasa Itali (2), Bahasa Sansakerta (2), Bahasa Mandarin (1), dan bahasa Esperanto (1). Ada pula 4 badan usaha yang menggunakan beberapa bahasa sekaligus dalam penamaannya. Dari cara pembentukan katanya, ada yang menggunakan bentuk utuh dari kata, ada juga yang menggunakan bentuk singkatan dan akronim. Sedangkan dari jenis kata yang ditemukan dalam penamaan ini meliputi nomina, adjektiva, verba, adverbia dan pronomina. Penelitian ini membuktikan bahwa budaya asing dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Jepang.
When we heard about Yamaha, Honda and Bandai, we could simply tell those names are Japan companies' names. But when we see names like Bridgestone and Paramount Bed in Japan companies job vacancy, it's hard to believe that both of them are Japan companies, because they use English for the name. Not only both of them, in Tokyo there are many companies that use foreign language for naming their companies. Based on that phenomenon, I'd like to know about foreign language domination in Tokyo's companies. This research is also an offer from Drs. Mulyadi, MA, that has Domination and Resistance on Japanese as theme. This research is using quantitative method. The first step of this method is search Japanese companies that use foreign language in their name. From that data, it will devided based on the origin of the words and the name's form. The result is written using analitic descriptive method. From 1204 companies in Tokyo, there are 365 companies that use foreign language for their name; English (311), Latin (15), French (6), Spanish (4), German (3), Italian (2), Sanskrit (2), Chinese (1), and Esperanto (1). There are 4 companies that use more than one language in their name. From the formation of the word there are companies that use whole word, abbreviation and acronym in their name. The word classes that found in this research are noun, adjective, verb, adverb, and pronoun. This research prove that foreign language are welcomed well in Japan.
Kata Kunci : Dominasi bahasa asing, badan usaha, Tokyo