Laporkan Masalah

PENGETAHUAN TENTANG INFEKSI MENULAR SEKSUAL DENGAN PERILAKU SEKSUAL TIDAK AMAN PADA REMAJA PUTRI MALUKU TENGGARA BARAT DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

FIRMINA TH. KORA, Prof. dr. Djaswadi Dasuki, Sp.OG(K), MPH, Ph.D; Prof. dr. Djauhar Ismail, Sp.A(K), MPH, PhD

2015 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang: Berdasarkan data SDKI 2012, pengetahuan remaja (wanita umur 15-24 tahun) tentang IMS masih rendah dibawah 50%. Remaja indonesia telah melakukan hubungan seks sebanyak 16,46%, 46,26% diantara mereka telah melakukannya secara aktif, seks pertama terjadi pada umur dibawah 20 tahun. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang infeksi menular seksual dengan perilaku seksual tidak aman. Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan rancangan crosssectional study. Subjek dalam penelitian ini adalah semua remaja putri Maluku Tenggara Barat yang sedang melanjutkan pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Analisis data dilakukan secara univariabel, bivariabel dengan uji statistik chi-square. Analisis multivariabel menggunakan regresi logistik untuk memperkirakan model yang efektif. Hasil dan Pembahasan: Pengetahuan tentang IMS berhubungan dengan perilaku seksual tidak aman pada remaja. Pengetahuan tentang IMS yang rendah berhubungan secara praktis dan statistik terhadap perilaku seksual tidak aman dengan nilai p-value <0,05 dan RP 1,71 dan CI 1,07-2,70. Pengetahuan tentang IMS yang rendah pada remaja dapat berisiko sebesar 1,7 kali untuk berperilaku seksual tidak aman. Kesimpulan: Remaja putri yang melakukan perilaku seksual tidak aman sebanyak 67,1%. Remaja putri yang memiliki pengetahuan tentang IMS rendah sebanyak 65,7%. Pengetahuan tentang IMS yang rendah bermakna meningkatkan perilaku seksual tidak aman pada remaja putri. Perilaku seksual tidak aman yang dilakukan oleh remaja putri yaitu melakukan hubungan seksual sebelum umur 20 tahun, tidak menggunakan kondom pada saat behubungan seks, dan berganti pasangan seksual lebih dari satu.

Background: Based on the Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS, 2012), knowledge adolescents (females aged 15-24 years) about IMS is still low under 50%. A total of 16.46% Indonesian adolescents have had sex, 46.26% of them have been doing it actively, first sex occurred in below 20 years of age. Objective: To determine the relationship between knowledge about sexually transmitted infections with unsafe sexual behavior. Method: This study is a kuantitative and kualitative with cross-sectional study design. Subjects in this study were all young women of West Southeast Moluccas was continuing education in Yogyakarta. Data analysis was conducted univariable, bivariate with chi-square test statistic. Multivariable analysis using logistic regression to estimate the effective model. Result and Discussion: Knowledge of low STI related practically and statistically to unsafe sexual behavior with a p-value <0.05, RP 1.71 and CI 1.07 to 2.70. Knowledge about STIs the low in adolescents can be the risk by 1.7 times for unsafe sexual behavior. Conclusion: Young women who have unsafe sexual behavior as much as 67.1%. Young women who have knowledge about STIs low 65.7%. Knowledge of low STI significantly increases unsafe sexual behavior in adolescent girls. Unsafe sexual behavior conducted by adolescent girl are sexual intercourse before the age of 20 years, do not use condoms during sex intercourse, and switch more than one sexual partner.

Kata Kunci : Pengetahuan Infeksi Menular Seksual, Perilaku Seksual Tidak Aman, Remaja Putri.

  1. S2-2015-338582-abstract.pdf  
  2. S2-2015-338582-bibliography.pdf  
  3. S2-2015-338582-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2015-338582-title.pdf