Laporkan Masalah

Faktor-faktor yang mempengaruhi alokasi belanja rutin pada unit kerja di Kabupaten Nganjuk TA 2001-2002

RINI, Dyah Puspita, Dr. Samsubar Saleh, M.Soc.Sc

2003 | Tesis | Magister Ekonomika Pembangunan

Anggaran rutin merupakan sumber biaya untuk mendukung aktifitas kegiatan unit kerja yang dapat mendorong keberhasilan tercapainya sasaran kegiatan yang ditetapkan dalam APBD. Pengalokasian anggaran belanja rutin hendaknya dilakukan secara rasional dan obyektif yaitu dengan mencermati faktor-faktor yang menentukan alokasi biaya rutin satuan kerja. Kenyataan saat ini, struktur APBD belum seperti yang diharapkan. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi anomali dalam sistem alokasi pembiayaan daerah. Sektor pembinaan aparatur yang notabene lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan birokrasi telah menyerap dana yang terbanyak (Suwandi 2000: 39). Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengalokasian belanja rutin di antaranya diperoleh dari jumlah pegawai, jumlah kendaraan, jumlah barang inventaris dan luas bangunan. Perubahan masing-masing faktor tersebut akan mempengaruhi besar kecilnya anagaran belanja rutin. Dalam praktek alokasi belanja rutin, faktor-faktor selain jumlah pegawai seringkali diabaikan. Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi alokasi belanja rutin, dianalisis dengan menggunakan metode Generalized Least Square (GLS) dan dilakukan pengujian antara lain dengan uji signifikansi parsial, uji signifikansi keseluruhan uji koefisien determinansi serta uji asumsi klasik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama periods tahun 2001 —2002, jumlah pegawai, jumlah inventaris, jumlah kendaraan dan luas bangunan berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja rutin. Besar pengaruh masing-masing variabei tersebut adalah 0,000584%; 0,001702%; 0,017682%; dan 0,00000516%. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan pemerintah yang dapat mengakibatkan perubahan jumlah faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi besarnya alokasi belanja rutin.

Recurrent budget are finance resources to support the officies-activity that are to meet the objective of the local government expenditures and revenues budget. The recurrent budget allocation have to be rational and objective by giving attention to factors that determine the alocation. In fact, the local government expenditures and revenues budget structure is not like what we expect. So many researches had shown several anomali in the regional financing allocation system. Expenditures for developing apparatus had absorbed the biggest fund. (Suwandi, 2000: 39). Factors to be considered in budget allocation is found in the number of employees, inventories, vehicles, and building width. The change of each factors will influence the routine budget amount. In the practise, factors beside employee is often ignored. In identifying that can influence the recurrent expenditure allocation, we use Generalized Least Square Method (GLS) and the other tests are also applied such as partial significant test, total significant test, determination coefficient test and classical assumption test. The results show that during the observation periode of year 2001-2002, the number of employee, inventories, vehicles and building width are influence the recurrent budget by positive and significant. Procentage of influence of each factors are 0,000584%; 0,001702%; 0,017682%; 0,00000516%. This result tell us that the government decision to change of amount of each factors will influence the recurrent budget amount.

Kata Kunci : Anggaran,Belanja Rutin, Recurrent budget


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.