Kohesi dalam Wacana Naratif Bahasa Jawa (Studi Kasus Novel "Katresnan Kang Angker" karya Suparta Brata
IKHSAN MAHENDRA, Dr. Suhandano, M.A.
2015 | Tesis | S2 Ilmu LinguistikPenelitian ini membahas tentang kohesi dalam wacana naratif bahasa Jawa melalui studi kasus novel yang berjudul Katresnan Kang Angker karya Suparta Brata. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik kohesi yang terdapat pada wacana naratif bahasa Jawa. Tujuan umum terdiri dari tiga tujuan khusus yaitu mendeskripsikan kohesi gramatikal dan kohesi leksikal, menentukan kohesi yang dominan disertai dengan penasfiran alasan pendominasian tersebut, dan menjelaskan serta menafsirkan kohesi dalam pertaliannya dengan unsur intrinsik wacana naratif bahasa Jawa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode analisis bahasa menggunakan metode deskriptif disertai teknik lesap dan teknik ganti. Metode kuantitatif digunakan untuk menganalisis dominasi kohesi dengan cara menyajikan data angka dengan menggunakan persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat dua jenis penanda kohesi yaitu kohesi gramatikal dan leksikal yang terkandung dalam penelitian ini. Kohesi gramatikal terdiri dari pengacuan, penyulihan, pelesapan, dan perangkaian. Sementara itu, kohesi leksikal terdiri dari repetisi, antonimi, sinonimi, kolokasi, hiponimi, dan ekuivalensi. Ditilik dari dominasi kohesi, pengacuan mendominasi kohesi gramatikal dan repetisi mendominasi kohesi leksikal. Pada penelitian ini, kohesi mempunyai pertalian dengan unsur intrinsik wacana naratif. Pertalian itu ditunjukkan melalui (1) tema terbukti dapat bertalian dengan kolokasi, (2) penokohan dapat dibangun dengan subtitusi, sinonimi, kolokasi, dan hiponimi, (3) latar dapat dibangun dengan pengacuan demonstratif tempat, (4) alur dapat dibangun dengan perangkaian sekuensial dan perangkaian waktu, dan (5) sudut pandang pengarang dapat dibangun dengan pengacuan persona orang pertama.
This research discusses cohesion in the Javanese narrative discourse of through case study Katresnan Kang Angker novel by Suparta Brata. The general aim of the research is to know the characteristic of cohesion in Javanese narrative discourse. The general aim consists of three specific aims which are describing grammatical cohesion and lexical cohesion, deciding the dominant cohesion which contain the reason of the domination and explain the cohesion in relation with internal element of narrative discourse. The research uses descriptive qualitative method and quantitative method. The method of language analysis uses descriptive method with lesap technique and ganti technique. The quantitative method is used to analyze dominant cohesion which is present number data by using percentage. The result shows that there are two kinds of cohesion marker which are grammatical cohesion and lexical cohesion. Grammatical cohesion consists of reference, substitute, ellipsis, and conjunction. Meanwhile lexical cohesion consists of repetition, antonym, synonym, collocation, hyponym, and equivalency. Seen from cohesion domination, that reference dominates the grammatical cohesion and repetition dominates the lexical cohesion. On this research, cohesion has relation with internal element of narrative discourse. This relation shows that (1) theme can be related with collocation, (2) character can be formed by substitution, synonym, collocation, and hyponym, (3) background can be formed with location demonstrative reference, (4) plot can be formed by sequential conjunction and time conjunction (5) point of view can be formed by first personal reference.
Kata Kunci : kohesi, wacana naratif, bahasa Jawa, novel.