Keputusan Penarikan Pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan
RIZQIE AULIA FEBRIAN, Dr Siti Muti'ah S., MA
2015 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONALPenarikan pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan menjadi salah satu langkah awal Obama dalam masa pemerintahannya yang kedua sebagai presiden. Ketika memutuskan untuk menarik pasukannya dari Afghanistan, salah satu konsekuensi terbesar yang akan dihadapi adalah potensi kembali berkuasanya rezim Taliban di Afghanistan. Belum lagi dengan adanya kemungkinan ketidakstabilan dalam pemerintah Afghanistan yang masih terbilang baru, penarikan pasukan dari Afghanistan tentu akan menjadi titik balik yang penting pula bagi Afghanistan sendiri. Hal ini tentu akan menjadi masalah, tidak hanya bagi Afghanistan, namun juga bagi Amerika Serikat yang memiliki tujuan utama untuk mencegah kembalinya rezim Taliban melalui 14 tahun operasi militer yang dilakukannya di Afghanistan. Namun di sisi lain, jika tidak menarik pasukannya maka Amerika Serikat juga akan dihadapkan dengan potensi pembengkakan pengeluaran dana bagi operasional penempatan pasukan di Afghanistan. Efek krisis ekonomi pada 2008 merupakan permasalahan yang nyata bagi Amerika Serikat; yang salah satunya terlihat dari upaya Amerika Serikat untuk menekan pengeluarannya melalui Budget Act Control yang mulai diberlakukan sejak 2001. Ditambah dengan fakta bahwa Amerika Serikat telah kehilangan begitu banyak nyawa dalam misinya di Afghanistan, rencana untuk memperpanjang misi di Afghanistan tentunya menjadi pilihan yang sulit bagi Obama. Dilema tersebut menggambarkan bagaimana keputusan untuk menarik pasukan dari Afghanistan sebenarnya dilatarbelakangi oleh situasi yang dilematis. Amerika Serikat dalam hal ini mempergunakan kebijakan penarikan pasukan dalam berbagai dimensi politik dalam negerinya; tidak hanya sebagai upaya penghematan dalam rangka menekan tingkat hutang yang semakin tinggi, namun juga sebagai upaya personal Obama untuk mendefinisikan ulang War on Terrorism dengan paradigma yang berbeda dari pemerintahan sebelumnya. Penarikan pasukan dari Afghanistan juga merupakan cara Amerika Serikat untuk mengatasi konflik yang dihadapinya dengan Taliban, di mana pemerintah Amerika Serikat memilih untuk menarik pasukan sembari memberikan dukungan melalui bantuan dan asistensi.
US military drawbacks from Afghanistan has become one of the first steps for Obama in his second presidency term. One of the risks in this decision would be the possibility of Taliban re-taking over the power in Afghanistan. This surely will create problems, not only for Afghanistan itself, but also for the US as the main goal of US aggression to Afghanistan is to topple down the Taliban regime at that time. Not to mention the possibility of the instability in the newly-formed Afghanistan government, the withdraw of US' troops from Afghanistan is a big turning point for this country. However, if the US does not pull back its military from Afghanistan, the US will have to face financial consequences from it. The effect of the 2008 crisis is a real problem for US government, as seen on the attempt to press the expenses through Budget Control Act that has been imposed since 2001. Even more the fact that US military has lost so many lives during the mission, the plan to prolong the mission in Afghanistan is surely a difficult choice for Obama. This condition portrays the dilemma of the US in this decision making process. In this case, the US has decided to pull back its military forces from Afghanistan not only to decrease military expenses from the mission, but also to redefine War on Terrorism on behalf of Obama. The withdraw of the troops from Afghanistan is also the way of US government to accommodate its conflict with Taliban whereas it withdraws its military from Afghanistan while supporting Afghanistan government through aids and assistance.
Kata Kunci : Amerika Serikat, penarikan pasukan, Afghanistan, dilema, latar belakang